Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polda Metro Bongkar Peredaran Dolar Palsu, Sita Ribuan Lembar hingga Printer
Advertisement . Scroll to see content

Dolar AS Melemah Tipis Masuki Awal Tahun 2019

Rabu, 02 Januari 2019 - 10:26:00 WIB
Dolar AS Melemah Tipis Masuki Awal Tahun 2019
Ilustrasi. (Foto: iNews.id/Yudistiro Pranoto)
Advertisement . Scroll to see content

SINGAPURA, iNews.id - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis terhadap mayoritas mata uang pada perdagangan awal tahun 2019. Tekanan tersebut berasal dari kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekononomi hingga sikap lebih dovish bank sentral AS.

Mengutip Reuters, Rabu (2/1/2019), pelaku pasar telah merespons positif kesepakatan AS-China yang ingin kembali menegosiasikan kebijakan perdagangannya. Meski belum mencapai kesepakatan, namun jika perang dagang bisa dihentikan, maka bisa memberi stimulus positif ke perekonomian global.

“Masih sulit untuk menjadi positif mengingat semua masih tidak pasti. Mudah-mudahan, akan ada kemajuan dalam pembicaraan perdagangan tetapi pasar berhati-hati dan itu menguntungkan safe-havens seperti yen,” kata Sim Moh Siong, ahli strategi mata uang di Bank Singapura.

Kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunga empat kali sepanjang tahun 2018 memang mengerek kinerja dolar AS. Namun, greenback masih berada di bawah tekanan dalam beberapa minggu terakhir karena investor semakin khawatir tentang perlambatan ekonomi AS dan puncak pertumbuhan pendapatan perusahaan.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun sekitar 35 basis poin selama Desember menjadi 2,69 persen karena para pelaku pasar bertaruh bahwa The Fed tidak akan dapat menaikkan suku bunga pada 2019 karena momentum ekonomi yang melambat.

Pada hari Rabu, indeks dolar sedikit lebih rendah dari penutupan Senin menjadi 96,08. Safe-haven yen naik 0,1 persen terhadap dolar menjadi 109,60 yen di awal perdagangan Asia. Yen telah menguat selama tiga minggu berturut-turut karena beragam risiko yang mengguncang pasar keuangan.

"Penggerak utama yen selama beberapa sesi terakhir juga merupakan penurunan imbal hasil AS. Pasar berpikir pengetatan kondisi keuangan akan membuat The Fed berhenti pada 2019," kata Sim.

Pada bulan Desember, greenback melemah sekitar 3,8 persen versus yen.

Sementara itu Euro bergerak datar di 1,1464 dolar AS. Pedagang mengharapkan mata uang tunggal itu tetap di bawah tekanan karena pertumbuhan dan inflasi di zona euro tetap di bawah ekspektasi Bank Sentral Eropa. Euro telah merosot 4,4 persen dari nilainya terhadap dolar AS pada 2018.

Sterling sedikit merosot di 1,2750 dolar AS. Pound Inggris melemah 5,5 persen terhadap greenback tahun lalu karena Brexit. Adapun Dolar Australia turun 0,18 persen menjadi 0,7046 dolar AS pada awal perdagangan Asia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut