Dolar AS Menguat karena Investor Beralih ke Aset Tak Berisiko
NEW YORK, iNews.id - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada akhir perdagangan Jumat (12/6/2020) waktu setempat. Pasalnya, pelaku pasar terus mencari tempat tak berisiko di tengah kekhawatiran penambahan kembali kasus virus corona (Covid-19).
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,6 persen menjadi 97,3046, menyusul kenaikan 0,77 persen pada sesi sebelumnya.
"Kenaikan tiba-tiba kasus positif di beberapa bagian AS telah menyebabkan kekhawatiran gelombang kedua Covid-19 dan memicu koreksi pasar yang signifikan," kata Thu Lan Nguyen, analis di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan Jumat.
"Reaksi ini dapat dimengerti karena wabah virus yang baru mungkin akan mengarah pada lockdown baru yang pada gilirannya akan memiliki efek yang tidak pasti pada perekonomian," tutur Nguyen.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1234 dolar AS dari 1,1301 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2492 dolar AS dari 1,2595 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia jatuh ke 0,6843 dolar AS dari 0,6847 dolar AS.
Dolar AS membeli 107,44 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,80 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9542 franc Swiss dari 0,9431 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3612 dolar Kanada dari 1,3605 dolar Kanada.
Editor: Ranto Rajagukguk