Ekonomi China Diguncang Covid-19 Varian Delta
Dia menambahkan, penurunan PMI non-manufaktur sepenuhnya didorong oleh gangguan di sektor jasa karena pembatasan aktivitas yang kembali diberlakukan dan konsumen menjadi lebih berhati-hati di tengah wabah varian Delta.
Masalah pada rantai pasokan global telah memperburuk keadaan. Perdagangan global berada dalam kekacauan selama berbulan-bulan karena produksi manufaktur meningkat serta permintaan melonjak, dan rantai pasokan semakin terganggu oleh kurangnya kontainer, penutupan pabrik terkait Covid-19 di Vietnam dan efek penutupan pelabuhan di China.
"Lalu ada tanda-tanda kekurangan pasokan, dengan waktu pengiriman yang semakin panjang, sementara perusahaan terus mengurangi persediaan bahan baku mereka," tulis Evans-Pritchard.
Kasus Covid-19 dan kendala pengiriman bukan hanya masalah yang dihadapi China. Pemerintah setempat juga mulai melakukan tindakan keras secara besar-besaran terutama di bidang teknologi dan pendidikan.
"Ini memberi kekhawatiran ketenagakerjaan pada mereka yang terkena dampak dan kepercayaan konsumen yang lebih luas karena kekhawatiran akan intervensi yang lebih besar meningkat," tulis Jeffrey Halley, analis pasar untuk Asia Pasifik di Oanda.
Sementara itu, Evans-Pritchard memperkirakan sebagian besar pelemahan yang dilaporkan akan berbalik pada September karena kasus Covid di China mulai terkendali. Namun dia mengatakan, kekhawatiran lain tetap ada, menunjuk pada kondisi kredit yang ketat.
"Melihat volatilitas yang disebabkan oleh wabah virus China baru-baru ini, ekonomi tampaknya akan kembali pulih," ujarnya.
Editor: Jujuk Ernawati