IHSG Pekan Depan Berpeluang Lanjutkan Tekanan, Ini Pemicunya
Di sisi lain, peningkatan indeks konsumsi pribadi (PCE) periode April 2023 sebesar 4,4 persen yoy kembali meningkatkan kecemasan pasar terhadap kemungkinan pengetatan moneter. Angka ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 4,2 persen.
PCE yang notabene menjadi alat bagi bank sentral AS (Federal Reserve) untuk mengukur inflasi itu juga meningkat 0,4 persen secara bulanan (MoM), dari bulan lalu di level 0,1 persen MoM.
"Walaupun suku bunga acuan (Indonesia) jauh berada di atas inflasi dan nilai tukar Rupiah relatif stabil, tapi risiko dari kenaikan suku bunga acuan The Fed masih cukup besar," lanjut Phintraco.
Pernyataan senada juga disampaikan Philip Sekuritas Indonesia dalam risetnya. Dari sisi eksternal, terutama Amerika Serikat (AS), pelaku pasar tampak masih meraba sinyal kesepakatan penambahan plafon utang (debt ceiling) demi menghindarkan negeri Paman Sam dari kondisi gagal bayar (default). Kabar ini tampaknya membawa angin segar bagi tiga indeks utama Wall Street pada pembukaan Jumat (26/5/2023).
Perwakilan Gedung Putih dan Partai Republik dikabarkan semakin dekat untuk mencapai kesepakatan dalam menaikkan jumlah utang dan membatasi belanja pemerintah AS dalam dua tahun ke depan.