Ini Penyebab Bank Perkreditan Rakyat Berguguran
JAKARTA, iNews.id - Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Suwandi mengungkapkan penyebab Bank Prekreditan Rakyat (BPR) berguguran. Tekanan ekonomi dan kemampuan daya saing sangat menentukan dalam keberlangsungan bisnis mereka.
Dia menyebutkan penyebab bisnis BPR bangkrut adalah fraud. Kondisi tersebut memiliki peran besar membuat BPR likuidasi.
"Bahkan, dalam penelitian bank-bank yang telah dilikuidasi, fraud ini terjadi saat bank masih terefleksi dalam kondisi sehat dan baru terungkap ketika BPR itu bangkrut," ujar Suwandi dalam webinar, Selasa (4/8/2020).
Dia memaparkan beberapa variable independen BPR gagal, antara lain perangkapan jabatan pemegang saham dengan dewan direksi, ketidakpatuhan membayar premi, ketidaklengkapan membayar surat pernyataan direksi, serta ketidaklengkapan surat pernyataan dari pemegang saham.
"BPR juga harus mengubah pola bisnis yang mana dalam praktik memang perlu dilakukan," katanya.
Dia menambahkan tata kelola yang khususnya fokus pada prilaku dan profesionalisme dari pengurus perlu mendapat penekanan, sehingga resolusi BPR jauh lebih baik, yakni tak berujung pada likudiasi.
"Kita juga terus mengumpulkan data apa yang perlu diperbaiki agar BPR ini bisa meningkat," ujarnya.
Sebelumnya LPS mencatat sebanyak 103 BPR bangkrut atau likuidasi akibat kinerja keuangan sangat sulit. Itu terjadi sepanjang 2006 hingga Juni 2020.
BPR yang paling banyak dilikuidasi berada di wilayah Jawa Barat dan Sumatera Barat. Masing-masing, di Jawa Barat 36 BPR dan Sumatera Barat 15 BPR.
Editor: Dani M Dahwilani