Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Ditutup Terkoreksi Tipis ke 8.391, DSSA-HDFA Pimpin Top Losers
Advertisement . Scroll to see content

Investasi Saham bersama MNC Sekuritas, Raup Cuan Berlipat & Ikuti Promo "Traktor"

Senin, 24 Mei 2021 - 11:53:00 WIB
Investasi Saham bersama MNC Sekuritas, Raup Cuan Berlipat & Ikuti Promo
Belajar startegi investasi saham dan ikuti promo Traktor yuk . Foto: MNC Media
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Ada beragam strategi yang digunakan oleh para investor dalam berinvestasi saham. Strategi investasi saham tentunya perlu disesuaikan dengan profil risiko dan gaya investasi Anda. 

Terkadang strategi Anda bisa saja berbeda dengan orang lain. Tidak ada strategi yang benar atau salah, yang terpenting Anda nyaman dalam menjalankannya. Selain itu, ragam strategi investasi ini dapat dikombinasikan supaya Anda memperoleh hasil yang maksimal. 

MNC Sekuritas, sebagai perusahaan sekuritas di bawah naungan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) telah merangkum tiga jenis strategi yang dapat Anda gunakan dalam berinvestasi saham.

1. Growth Investing

Growth investing dapat Anda lakukan dengan fokus investasi di growth stock. Growth stock sendiri merupakan saham yang diyakini memiliki potensi keuntungan dan pertumbuhan pendapatan di masa yang akan datang. 

Bahkan, Anda tetap bisa mengoleksi growth stock walaupun valuasinya cukup tinggi, asalkan masih ada sinyal pertumbuhan pendapatan. Strategi ini biasanya memiliki risiko yang kecil, sehingga dapat menjadi pilihan untuk investor pemula.

2. Value Investing

Value investor akan mencari saham-saham yang diperdagangkan dengan harga lebih rendah dibandingkan fundamentalnya pada laporan keuangan. Basis strategi ini adalah valuasi saham, di mana investor hanya akan membeli saham jika saham tersebut berada jauh di bawah harga wajarnya. 

Namun, umumnya saham blue chip memiliki valuasi yang sudah tidak murah lagi, sehingga value investor membidik saham-saham lapis kedua atau ketiga. Risiko value investing di saham lapis kedua atau ketiga cenderung lebih tinggi karena sulit memprediksi kinerjanya di masa depan, dibandingkan dengan saham lapis pertama atau blue chip.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut