Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Ingatkan Pihak yang Dipanggil Kooperatif
Advertisement . Scroll to see content

Investor Nilai Skema Blind Auction pada FCA Rawan Manipulasi Harga

Rabu, 26 Juni 2024 - 06:55:00 WIB
Investor Nilai Skema Blind Auction pada FCA Rawan Manipulasi Harga
Investor mengkhawatirkan mekanisme perdagangan full call auction (FCA) dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) dapat menimbulkan praktik manipulasi transaksi. (Foto: SINDOnews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kalangan investor mengkhawatirkan mekanisme perdagangan full call auction (FCA) dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) dapat menimbulkan praktik manipulasi transaksi. Adapun, sejak PPK tahap II diterapkan, perdagangan saham anggota PPK dilakukan menggunakan skema FCA, model ‘blind book’ atau ‘blind auction’ di mana tidak terdapat kolom permintaan beli (bid) dan penawaran jual (offer).

Sebagai penggantinya adalah Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) yang dijumpai per sesi dari total 5 sesi setiap harinya. Kebijakan ini turut dikhawatirkan oleh seorang investor dan trader, Bernard MS.

“Siapa yang memiliki saham dalam jumlah besar, ataupun uang dalam jumlah yang banyak, dapat mengatur pergerakan arah harga.” ucap Bernard dalam Dialog Spesial iNews dikutip, Rabu (26/6/2024).

Dalam mekanisme FCA, order beli (bid) dan order jual (offer/ask) dikumpulkan terlebih dahulu dalam fase Order Collection hingga masuk pada Order Matching atau fase perjumpaan antara mereka yang beli dan mereka yang jual. 

Volume beli/jual yang masuk menghasilkan IEV, lalu terbentuk best bid/offer dalam IEP. Bernard menilai proses ini rawan membentuk manipulasi dalam pembentukan IEP dan IEV.

“Saya kurang setuju FCA ini transparan, karena cuma kuat-kuatan banyak-banyakan barang, banyak-banyakan modal kita bisa menyetir arah IEP dan IEV.” katanya.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menegaskan mekanisme FCA bertujuan untuk meredam order (baik beli/jual) yang agresif.

Dengan adanya IEP dan IEV, terang Inarno, harga suatu saham diperjumpakan (matching) pada harga terbaik, sehingga menurunkan volatilitas harga yang terjadi di pasar.

“Dengan mekanisme perdagangan periodic call auction, order book menjadi tidak terlalu sensitif ya atas order-order agresif dengan jumlah yang besar. Jadi justru ini akan mengurangi volatility,” ucap Inarno dalam konferensi pers belum lama ini.

Sebelumnya, berita ini juga disiarkan iNews pada acara Dialog Special iNews.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut