Kaleidoskop 2023: Nilai Tukar Rupiah Sulit Beranjak dari Level Rp15.000
JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak fluktuatif sepanjang tahun 2023. Melansir data perdagangan di pasar spot, sepanjang tahun hingga Rabu (20/12/2022), rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar sebesar 0,47 persen.
Pergerakan mata uang Garuda itu terbentang pada level Rp14.693-Rp15.927 sepanjang tahun ini. Pada awal tahun, nilai tukar rupiah sulit meninggalkan level psikologis Rp15.000 karena sentimen baik dari domestik maupun global turut mewarnai pergerakan nilai rupiah sepanjang tahun berjalan.
Jika dibandingkan dengan nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan awal tahun, 2 Januari 2023 di level Rp15.499 per dolar AS, maka rupiah hanya menguat beberapa persen.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan perdana tahun 2023 dibuka fluktuatif dan cenderung melemah seiring dengan sorotan investor global terhadap outlook suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserve di 2023. Selain itu, pergerakan nilai tukar juga dipengaruhi kekhawatiran pembukaan pembatasan Covid-19 di China yang gagal.

Lalu, pada perdagangan 28 Februari 2023, nilai rupiah ditutup menguat 0,06 persen atau naik 9,5 poin ke Rp15.260 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah menguatnya indeks dolar AS sebesar 0,16 persen ke 104,83.
Pada Maret dan April 2023, rupiah berhasil meninggalkan level Rp15.000 per dolar AS. Terbukti, pada akhir perdagangan 31 Maret, rupiah ditutup menguat 0,34 persen atau 51,5 poin ke level Rp14.995 per dolar AS. Sedangkan pada 28 April 2023, rupiah lanjut ditutup menguat ke Rp14.674 per dolar AS.
Pada akhir perdagangan Mei 2023, rupiah kembali ditutup mendekati level Rp15.000 per dolar AS, diikuti indeks dolar AS terpantau naik 0,36 persen ke 103,53. Diikuti penutupan 27 Juni 2023 rupiah ditutup di level Rp14.993.
Nilai tukar rupiah pada 31 Juli 2023 ditutup menguat 0,17 persen ke level Rp15.080 per dolar AS. Diikuti penutupan rupiah pada akhir Agustus 2023 yang menguat 0,07 persen ke level Rp15.230 per dolar AS.