Kapan GOTO Eksekusi Private Placement 10 Persen Saham Baru? Ini Jawaban Manajemen

JAKARTA, iNews.id - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membeberkan soal rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (private placement) sebanyak 118,43 miliar saham seri A. Jumlah itu sekitar 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Corporate Secretary GOTO R. A. Koesoemohadiani mengatakan, rencana private placement telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada 28 Juni 2022 lalu. Perseroan punya waktu 1 tahun untuk mengeksekusi aksi korporasi tersebut.

Baca Juga

Baru 3,18 Juta yang Terdaftar, DJP Desak Wajib Pajak Segera Aktivasi Akun Coretax

"Perseroan memiliki waktu untuk mengimplementasikan hal ini sampai dengan Juni 2023," kata dia dalam paparan publik secara virtual, dikutip Jumat (9/12/20022).

Diani menuturkan, perseroan mengambil jalan oportunis untuk mengeksekusi private placement. Sejumlah pilihan lain yang tersedia juga akan diambil jika bisa memacu pertumbuhan bisnis dan profitabilitas GOTO.

Baca Juga

Saham GOTO Capai Level Terendah Sepanjang Masa, Merosot 70,4 Persen Sejak IPO

"Kami mempertimbangkan kondisi makroekonomi dan pasar modal. Apabila ada peluang yang baik sesuai kebutuhan, maka perseroan akan menggunakan (private placement) tersebut," ujarnya.

Sementara CFO GOTO Jackie Lo menyampaikan, agenda private placement akan dieksekusi dengan melihat kondisi pasar. Selain itu, perseroan juga tengah menjajaki peluang masuknya investor baru agar dapat mendukung bisnis perseroan.

Baca Juga

GOTO PHK 1.300 Karyawan, 12 Persen dari Total Pekerja di Seluruh Dunia

Selain itu, perusahaan juga akan melakukan divestasi aset non-current atau tidak lancar dan melalui portfolio investasi mereka. Menurutnya, GOTO tidak akan melakukan investasi baru jika tidak memberikan kontribusi percepatan profitabilitas bagi perseroan.

"Kami percaya kondisi keuangan perseroan akan dapat secara sehat memenuhi kebutuhan kami sehingga mencapai profitabilitas," ucapnya.

Baca Juga

Telkom Tak Akan Lepas Saham GoTo, Apa Alasannya?

Editor: Jujuk Ernawati