Loyo, Rupiah Hari Ini Ditutup Terkoreksi ke Rp15.439 per Dolar AS
Pasar akan lebih fokus pada komentar Presiden ECB Christine Lagarde, yang akan dirilis pada pukul 12.45 GMT, untuk mengonfirmasi apakah suku bunga lebih lanjut akan menyusul pada bulan Oktober dan Desember.
Dari sentimen domestik, satu bulan lagi Prabowo-Gibran akan segera dilantik untuk menjadi Presiden dan wakil presiden. Periode pemerintahan Prabowo-Gibran akan mendapat tantangan yang berat di tengah situasi geopolitik yang terus memanas, terutama di kawasan Timur Tengah dan Eropa tidak menunjukkan tanda-tanda reda hingga menjelang pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029.
"Pemerintah harus memiliki terobosan dalam membuat kebijakan ekonom yang cermat dan terukur serta mampu merespons setiap dinamika global ini dengan kebijakan yang cerdas dan efektif, demi menjaga kepentingan nasional," tuturnya.
Tensi geopolitik berimbas pada lonjakan harga minyak dunia, yang memperburuk tekanan inflasi global. Bank sentral negara-negara maju pun enggan menurunkan suku bunga, menambah ketidakpastian ekonomi global yang berpengaruh pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Kemudian, China sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Hal ini mempengaruhi ekspor Indonesia lantaran dapat menekan sektor perdagangan luar negeri yang selama ini menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.340-Rp15.450 per dolar AS.
Editor: Aditya Pratama