Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono Buka Jakarta Economic Forum 2025, Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Majukan Jakarta
Advertisement . Scroll to see content

NPL Masih Terjaga, OJK Pastikan Kinerja Industri Perbankan Positif

Senin, 30 April 2018 - 22:18:00 WIB
NPL Masih Terjaga, OJK Pastikan Kinerja Industri Perbankan Positif
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. (Foto: iNews.id/Isna Rifka)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan kinerja industri perbankan terus mencatatkan hasil yang positif. Hal ini tercermin dari pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang berangsur pulih serta likuiditas yang masih memadai.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, kemampuan bank untuk menghadapi risiko terjaga dengan baik dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang menunjukkan permodalan yang kuat sebesar 22,67 persen. Di sisi lain, cadangan penjaminan yang dikelola Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), baik terhadap total simpanan maupun simpanan yang dijamin secara konsisten menunjukkan tren pertumbuhan.

Selain itu, risiko kredit dalam rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terpantau terkendali di bawah ambang batas aman seiring dengan langkah konsolidasi kredit oleh perbankan. "Risiko kredit masih di bawah ambang batas, jauh di bawah 5 persen, sudah semakin menurun trennya. Seiring dengan langkah konsolidasi kredit oleh perbankan," kata Wimboh dalam konfrensi pers pemaparan kinerja dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Gedung BI, Jakarta, Senin (30/4/2018).

Sedangkan pada industri keuangan non-bank, permodalan perusahaan asuransi dan pembiayaan terjaga pada level yang cukup baik. Sementara itu, tekanan pada pasar modal akibat sentimen negatif pada pasar global dapat diredam oleh kinerja emiten yang terpantau masih stabil seiring dengan meningkatnya persepsi investor atas prospek perekonomian.

Volume kepemilikan saham oleh nonresiden di luar dugaan malah mengalami peningkatan, meskipun secara nilai menurun akibat harga saham yang terkoreksi. "Volume kepemilikan saham oleh non-bank residen secara nilai memang alami penurun karena ada beberapa investor memulai aksi ambil untung," ujarnya.

Perbaikan peringkat layak investasi Indonesia menjadi BBB dengan outlook stabil oleh Fitch, Rating and Investment Information (R&I), dan Japan Credit Rating Agency (JCR), serta Baa2 dengan outlook stabil oleh Moody’s membantu memperbaiki persepsi investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

Dengan peningkatan tersebut, kini Indonesia berada pada satu tingkat lebih tinggi dari level Investment Grade sebelumnya. "Optimisme atas prospek perekonomian Indonesia tersebut tercermin dari minat investor yang positif terhadap penerbitan surat berharga negara dan masih mencatatkan net buy," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menuturkan, pihaknya akan terus mencermati pergerakan simpanan masyarakat dan tingkat bunga simpanan, sebagai dampak potensi peningkatan kebutuhan dana untuk penyaluran kredit. Pihaknya sekaligus memantau dampak faktor eksternal khususnya respons terhadap suku bunga global.

"Selama kuartal I bulan April tahun ini, kami melihat pergerakan simpanan dalam relatif kondisi normal. Tidak ada gejala penarikan dana berlebihan serta tidak ada gejala flight to safety maupun flight to quality," katanya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut