Obligasi Indonesia Tertekan Oleh Melonjaknya Inflasi AS
Senin, 19 April 2021 - 12:28:00 WIB
"Kalau kita lihat, dampaknya (China) terhadap obligasi Indonesia belum terlalu signifikan. Sentimennya lebih tajam ke AS," kata Ahmad.
Dia menuturkan, pasar AS masih menjadi benchmark pasar obligasi, sehingga kalau yield-nya naik, otomatis yield Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya mengikuti.
"Memang di AS kenaikan inflasinya cukup tajam, bulan Maret itu sekitar 2,6%. Sedangkan yieldnya masih di sekitar 1,6%-an. Kalau kita lihat nilai riil yieldnya minus sekitar 1%, artinya kalau mereka investasi di obligasi, ya daya peluang mereka turun," ujar Ahmad.
Editor: Jeanny Aipassa