Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wijaya Karya Kantongi Restu Perpanjangan Jatuh Tempo Obligasi, Lanjutkan Restrukturisasi Utang 
Advertisement . Scroll to see content

Penerbitan Obligasi Sosial Bank KB Bukopin Disebut Langkah Penting dalam Pemulihan Ekonomi

Selasa, 30 Agustus 2022 - 15:24:00 WIB
 Penerbitan Obligasi Sosial Bank KB Bukopin Disebut Langkah Penting dalam Pemulihan Ekonomi
Penerbitan obligasi sosial Bank KB Bukopin disebut langkah penting dalam pemulihan ekonomi. Foto: Anggie A
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dan lnternational Finance Corporation (lFC) menerbitkan obligasi sosial (social bond) hari ini, Selasa (30/8/2022). Bank KB Bukopin menjadi bank swasta pertama yang menerbitkan obligasi sosial. 

Mewakili Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Direktur Bidang Koordinasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan, penerbitan obligasi sosial ini merupakan suatu langkah yang baik untuk private sector bank di Indonesia. 

"Saya kira ini adalah salah suatu langkah yang penting dalam recovery ekonomi Indonesia atau secara Covid-19. Jadi saya kira momentum ini yang harus kita jaga ke depannya," kata Septian dalam Peresmian Sosial Bond KB Bukopin di Hotel Langham Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Dia menjelaskan, salah satu kunci pemulihan ekonomi ini adalah terus menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, bisa mengendalikan harga-harga terutama di dalam tantangan global saat ini.

"Salah satu kunci, saya kira untuk menjaga momentum pertumbuhan ini adalah bagaimana kita terus bisa mendorong industri UMKM. Pemerintah terus mendorong digitalisasi UMKM, mendorong mereka masuk ke e-commerce, mendorong mereka berjualan dengan baik, dukungan modal, memberikan relaksasi dalam restrukturisasi perbankan dan pemerintah meluncurkan Bangga Buatan Indonesia," tutur Septian.

Septian menjelaskan, belanja pemerintah sudah lebih dari Rp1.000 triliun setiap tahunnya. Karena itu, jika bisa mendorong belanja di sektor UMKM, maka industri akan bertumbuh lebih besar.

"Jadi saya kira apa yang dilakukan IFC dan KB Bukopin hari ini pada saat meluncurkan social bond adalah langkah yang sangat baik karena penyaluran kreditnya bisa mendorong sektor UMKM terutama yang industri mikro, sehingga momentum pertumbuhan kita terjaga dengan baik dan berkelanjutan sampai tahun depan," ujarnya.

Pinjaman dari obligasi sosial tersebut sejalan dengan program yang sedang disosialisasikan oleh pemerintah terkait keuangan berkelanjutan (sustainable finance), yang merupakan salah satu topik dari isu 6 prioritas di bidang keuangan yang diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia.

Adapun skema obligasi sosial tersebut berasal dari IFC senilai 300 juta dolar AS atau Rp4,41 triliun. Obligasi sosial tersebut terdiri dari dua tahap. Tahap pertama berupa pinjaman 240 juta dolar AS atau Rp3,53 triliun yang dipinjam dari KB Kookmin Bank Co., Ltd. (KBHQ) dan tahap kedua, pinjaman langsung kepada KB Bukopin senilai 60 juta dolar AS atau setara Rp882,78 miliar.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut