Penyaluran KUR Sepanjang 2017 Tembus Rp97 Triliun
Yuana menjelaskan, penyaluran KUR tahun lalu menjangkau lebih dari 4 juta debitur dengan rincian KUR mikro Rp65,17 triliun dengan 3,8 juta debitur, KUR ritel Rp32,32 triliun dengan 217 ribu debitur, dan KUR TKI Rp329,6 miliar dengan 22.663 debitur.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih menjadi penyalur KUR terbesar pada tahun lalu dengan capaian Rp69,6 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 3.7 juta orang,diikuti oleh Bank Mandiri Rp13,3 triliun dengan jumlah debitur 208.058 orang, Bank BNI sebesar Rp9,7 triliun dengan jumlah debitur sebesar 60.907 orang, Bank BCA Rp104,5 miliar dengan jumlah debitur 1.279 orang, Bank Bukopin sebesar Rp104,5 miliar dengan debitur 1.279 orang dan 31 bank lainnya.
Sementara berdasarkan wilayah, hingga 31 Oktober 2017 lalu, Jawa Tengah masih menjadi wilayah dengan penyerapan KUR tertinggi secara nasional dengan total Rp16,2 triliun, diikuti Jawa Timur sebesar Rp15,6 triliun. Lalu, Jawa Barat sebesar Rp11,7 triliun, Sumatera Utara sebesar Rp3,8 triliun, Bali sebesar Rp3,2 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp2,8 triliun dan 28 wilayah lainnya.
Sementara itu untuk tahun ini, Yuana mengatakan pemerintah telah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp120 triliun. Sementara lembaga penyalur KUR terdiri atas 15 bank umum dan swasta, 19 bank pembangunan daerah (BPD), 4 lembaga keuangan non bank dan 2 koperasi.
Adapun target penyaluran KUR 2018 paling besar BRI dengan jumlah Rp79,7 triliun, diikut Bank Mandiri sebesar Rp14,56 triliun dan BNI sebesar Rp13,4 triliun.
Sementara itu, Deputi Direktur Spesialis Penelitian Mikroprudensial Bank Umum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mohamad Miftah menambahkan, sasaran KUR tahun ini diprioritaskan untuk sektor produktif dengan porsi mencapai 50 persen. Tahun 2016, porsi penyaluran KUR ke sektor produktif mencapai 40 persen dari total kredit.
Miftah mengatakan, sejak diberlakukan pada 2007, program KUR yang disalurkan mencapai Rp295,5 triliun dengan rincian KUR mikro 67,4 persen, ritel 32,3 persen dan TKI 0,3 persen. Adapun rasio kredit bermasalah atau non-performing loan KUR cukup rendah yakni 0,3 persen.
Editor: Ranto Rajagukguk