Presdir BCA Sebut Perbankan Siap Hadapi Pelemahan Rupiah
JAKARTA, iNews.id - Niai tukar rupiah kini terdepresiasi 12,33 persen ke level Rp15.226 per dolar AS. Pelemahan ini seringkali dikaitkan dengan kondisi saat krisis moneter pada 1998 lalu di mana sangat berdampak pada berbagai sektor ekonomi.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, industri perbankan saat ini lebih tangguh dalam menghadapi pelemahan rupiah dibandingkan tahun 1998. Pasalnya, sejak saat itu pelaku industri telah belajar lebih baik dalam mengelola dolar AS.
"Sebenarnya gini, perbankan sejak 98 kita belajar ya, jadi mengelola dolar itu sudah lebih baik," ujarnya di The Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Ia melanjutkan, perbankan sekarang sudah mengurangi spekulasi dalam nilai tukar rupiah. Kemudian, pinjaman di perbankan kini tidak terlalu banyak berdenominasi dolar AS sehingga seharusnya industri perbankan lebih siap hadapi pelemahan rupiah dibandingkan 20 tahun yang lalu.
"Dan kenaikan rupiah memang ada tapi yen kan melemah cukup besar juga. Jadi saya kira sepanjang tidak ada kepanikan jadi bisa terkendali," kata dia.