Rentan Terjadi Capital Reversal, Ekonom: SBI Hanya Solusi Temporer
JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dalam waktu dekat. Instrumen ini akan diaktifkan kembali agar dapat menjadi pilihan investasi bagi investor asing sehingga aliran modal masuk ke Indonesia dan dapat menstabilkan rupiah.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, SBI dapat menjadi instrumen di pasar keuangan yang bisa memperkuat cadangan devisa. Namun, SBI dinilai sebagai instrumen keuangan jangka pendek karena dapat meningkatkan pengembalian dana (capital reversal).
Pasalnya, SBI diterbitkan dengan tenor pendek yaitu enam bulan dan 12 bulan membuat investor rentan melepas SBI miliknya sehingga dana asing mudah keluar dari Indonesia. Oleh karenanya, SBI hanya menjadi solusi temporer untuk menstabikan nilai tukar rupiah.
"Investor asing masuk ke SBI sangat rentan keluar atau terjadi capital reversal. Ini hanyalah solusi temporer," ucapnya saat dihubungi iNews.id, Minggu (21/7/2018).
Kendati demikian, SBI bisa saja menjadi solusi yang menjanjikan jika imbal hasil (yield) yang ditawarkan menarik. "Jadi SBN tenor 1 tahun yield nya 6,1 persen. Sedangkan treasury bills yield-nya 2,41 persen. Spread-nya 3,69 persen. Kalau SBI berarti spread-nya harus di bawah itu baru atraktif bagi investor asing," kata dia.