Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1, Aturan Rampung 2027
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Hari Ini Ambles 20 Poin, Tembus Rp16.450 per Dolar AS

Jumat, 21 Juni 2024 - 15:54:00 WIB
Rupiah Hari Ini Ambles 20 Poin, Tembus Rp16.450 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup turun 20 poin atau 0,12 persen ke level Rp16.450 per dolar AS. (Foto: Dok. iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup turun 20 poin atau 0,12 persen ke level Rp16.450 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.475 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebut, penguatan dolar AS dipengaruhi penjualan ritel bulan Mei yang dirilis minggu ini dan pasar tenaga kerja yang tampaknya melemah. Selain itu, jumlah orang Amerika Serikat (AS) yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada minggu lalu, namun masih lebih besar dari perkiraan.

"Berdasarkan data yang dirilis pada hari Kamis, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun terjadi penurunan secara bertahap. Data AS yang lemah baru-baru ini memperkuat spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve sebanyak dua kali pada akhir tahun ini," ujar Ibrahim dalam risetnya, Jumat (21/6/2024).

Sementara itu, para pejabat The Fed memutuskan tidak mengubah kebijakannya pada pertemuan di bulan Juni. Hal ini turut memangkas proyeksi sebelumnya untuk pemotongan tiga perempat poin tahun ini menjadi satu, bahkan ketika inflasi telah mereda dan pasar tenaga kerja telah melemah.

Tak hanya itu, pedagang juga tetap mewaspadai tanda-tanda intervensi berkelanjutan oleh Bank of Japan untuk meningkatkan mata uang yang mencapai posisi terendah dalam 34 tahun pada akhir April. 

Sebelumnya, Bank Sentral Inggris (BoE) mempertahankan suku bunganya, dan beberapa pembuat kebijakan mengatakan keputusan mereka untuk tidak melakukan pemotongan adalah seimbang. Swiss National Bank telah memangkas suku bunga untuk kedua kalinya, sementara BoE membuka kemungkinan pelonggaran pada bulan Agustus setelah mempertahankan suku bunga tetap stabil.

Dari sentimen domestik, pasar terus memantau ketidakpastian arah kebijakan fiskal yang meningkatkan fiscal risk juga menjadi faktor yang memengaruhi pelemahan mata uang rupiah. Hal itu dilihat dari kondisi proyeksi defisit anggaran yang besar di kisaran 2,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut mendekati batas atas level  3 persen dari PDB.

Terlebih belakangan ini bermunculan kabar mengenai sikap Presiden terpilih Prabowo Subianto yang terlihat permisif dengan utang dan bahkan diisukan hendak menaikkan rasio utang pemerintah ke kisaran 50 persen dari PDB, meski kemudian kabar itu sudah dibantah.

Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) selayaknya menjaga stabilitas rupiah berbasis kekuatan fundamental perekonomian Indonesia. Hal itu yakni surplus neraca perdagangan, bukan intervensi valuta asing (valas) dengan cadangan devisa yang terbatas atau menaikkan suku bunga domestik.

"Sebenarnya rupiah tidak perlu mengalami pelemahan yang panjang jika pasokan dolar dari surplus neraca perdagangan mengalir ke pasar. Pelemahan rupiah, merupakan anomali karena hingga Mei 2024 Indonesia masih mencatatkan surplus neraca perdagangan yang cukup baik," kata Ibrahim.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp16.440-Rp16.510.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut