Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.179 per Dolar AS
Selain itu, data Produk Domestik Bruto (PDB) China yang lebih lemah dari perkiraan menimbulkan keraguan atas pemulihan ekonomi di negara tersebut. Ini dapat menjadi pertanda buruk bagi permintaan komoditas negara tersebut.
Selain itu, dengan terpilihnya Trump disebut akan menimbulkan lebih banyak hambatan perdagangan bagi China, yang selanjutnya akan melemahkan perekonomian Negeri Tirai Bambu itu.
Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) menyampaikan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2024 tercatat sebesar 407,3 miliar dolar AS atau tumbuh 1,8 persen (yoy), setelah mengalami kontraksi pertumbuhan 1,5 persen (yoy) pada April 2024.
BI menuurkan, angka ULN tersebut dalam kondisi masih terkendali. Posisi ULN pemerintah pada Mei 2024 tercatat sebesar 191,0 miliar dolar AS, atau secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan 0,8 persen (yoy), setelah pada April 2024 terkontraksi 2,6 persen (yoy).
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp16.130-Rp16.220 per dolar AS.
Editor: Aditya Pratama