Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah, Kembali Sentuh Rp16.300 per Dolar AS
Dari sisi domestik, pasar terus memantau perkembangan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia ke China terpantau membengkak dalam 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada posisi terakhir per Mei 2024, ULN menyentuh 22,86 miliar dolar AS atau setara Rp372,3 triliun (kurs pagi ini Rp16.288 per dolar AS).
Berdasarkan Data Statististik Utang Luar Negeri milik Bank Indonesia (BI), secara umum posisi ULN Indonesia pada akhir Mei 2024 ini berada di angka 407,3 miliar dolar AS atau setara Rp6.634,1 triliun. Posisi tersebut naik 1,8 persen (year-on-year/yoy) dari Mei 2023. Secara bulanan atau month-to-month (mtm) dari April 2024 pun, posisi utang luar negeri naik 2,1 persen dari 398,82 miliar dolar AS menjadi 407,3 miliar dolar AS.
Bank Indonesia mencatat kenaikan utang terutama didorong oleh bank sentral, dengan nilai 18,78 miliar dolar AS pada Mei 2024, naik dari 9,26 miliar dolar AS pada Mei 2023.
Meski utang membengkak, namun Struktur ULN Indonesia hingga Mei 2024 tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp16.290-Rp16.370 per dolar AS.
Editor: Aditya Pratama