Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Mau Redenominasi Rupiah Rp1.000 Jadi Rp1, Airlangga Sebut Bisa Berdampak ke Inflasi
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Menguat 0,61 Persen dalam Sepekan, Sentuh Rp16.200 per Dolar AS

Minggu, 04 Agustus 2024 - 13:28:00 WIB
Rupiah Menguat 0,61 Persen dalam Sepekan, Sentuh Rp16.200 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah bergerak menguat 0,61 persen terhadap dolar AS pada perdagangan sepekan atau 29 Juli-2 Agustus 2024. (Foto: Ilustrasi/iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS pada perdagangan sepekan atau 29 Juli-2 Agustus 2024. Dalam sepekan rupiah menguat 0,61 persen dibandingkan penutupan di awal pekan.

Mengutip data Bloomberg, Minggu (4/8/2024), rupiah spot pekan ini ditutup menguat 0,23 persen pada level Rp16.200 per dolar AS. 

Sementara itu, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup pada level Rp16.234 per dolar AS, Jumat (2/8/2024). Secara mingguan, rupiah jisdor lebih baik karena terpantau menguat 0,41 persen.

Sebelumnya, Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan tak bisa secara terus menerus melakukan intervensi ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS.

Menurutnya, pelemahan rupiah disebabkan oleh situasi global yang memburuk serta ketidakpastian tinggi, khususnya di Amerika Serikat (AS), inflasi yang masih tinggi membuat ketidakpastian dalam kebijakan suku bunga acuan ke depan.

"Untuk mitigasi risk global, kami fokus intervensi di spot dan valas. Dan jumlah cadev kami cukup. Tapi kan gak bisa terus-terusan intervensi valas," ucap Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Untuk itu, BI meluncurkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) untuk menjadi alternatif ketika aliran modal keluar dari Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi pemerintah.

"Suku bunga SRBI lebih tinggi dari SBN supaya tidak terjadi capital outflow. Sementara dari SBN belum perlu naikkan target SBN," katanya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut