Rupiah Sepekan Melemah 1,38 Persen ke Rp16.601 per Dolar AS, Terendah sejak Mei
Selain itu, data ekonomi AS menunjukkan klaim pengangguran awal mingguan turun di bawah ekspektasi, menandakan ketahanan pasar tenaga kerja yang dapat memengaruhi kebijakan The Fed.
Dari dalam negeri, Ibrahim menyoroti ketidakpastian ekonomi global akibat perang tarif AS yang menyebabkan perlambatan di banyak negara. Pelemahan daya beli masyarakat dan peningkatan pengangguran menjadi kekhawatiran utama.
Ibrahim juga khawatir bahwa gebrakan Menteri Keuangan untuk menyalurkan dana Rp200 triliun ke perbankan akan gagal mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, pengusaha masih ragu untuk mengambil kredit, dan perbankan juga berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman ke sektor riil.
"Sepanjang isu permintaan (kredit) tidak dicarikan solusi, dunia usaha tidak akan ekspansif. Sehingga menggelontorkan likuiditas perbankan sebesar itu, tidak bisa membantu," ucap Ibrahim.
Berdasarkan analisisnya, Ibrahim memprediksi bahwa rupiah akan tetap fluktuatif dan berpotensi melemah pada perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan bergerak dalam rentang Rp16.600-Rp16.660 per dolar AS.
Editor: Aditya Pratama