Strategi ASEAN Menghadapi Tarif Impor Trump
- Menghadapi kebijakan tarif impor Trump yang sepihak, ASEAN perlu mengambil langkah strategis dan kompak agar dapat meminimalkan dampak negatif dan menjaga kepentingan ekonominya. Beberapa strategi yang dapat ditempuh antara lain:
- Mempercepat integrasi ekonomi dan diversifikasi pasar untuk mengurangi ketergantungan pada pasar AS dan China serta memperkuat pasar internal ASEAN.
- Melakukan negosiasi diplomatik tingkat tinggi dengan AS secara kolektif untuk mencari solusi yang menguntungkan bersama tanpa harus terpecah-pecah.
- Mendorong deregulasi dan penyederhanaan regulasi di dalam negeri guna meningkatkan daya saing ekspor.
- Memanfaatkan peluang relokasi manufaktur dari China ke ASEAN, karena tarif tinggi terhadap China membuat perusahaan global mencari alternatif produksi di ASEAN.
- Memperkuat kerjasama regional dan pengembangan rantai pasok teknologi agar ASEAN dapat meningkatkan nilai tambah produk ekspornya dan mengurangi kerentanan terhadap tarif impor.
- Memperkuat kemitraan perdagangan melalui RCEP, CPTPP, dan kerja sama Selatan-Selatan, serta memperluas perdagangan dengan Uni Eropa (UE) dan Gulf Cooperation Council (GCC).
Tarif impor Trump untuk negara ASEAN merupakan tantangan besar yang memerlukan respons strategis dan kompak dari negara-negara anggota. Dengan besaran tarif yang berbeda-beda, kebijakan ini tidak hanya mengganggu perdagangan, tetapi juga menguji solidaritas ASEAN. Meskipun tarif Trump tidak akan membongkar ASEAN, mereka menimbulkan tantangan signifikan yang memerlukan respons ekonomi yang terpadu dan strategis. Dengan memprioritaskan RCEP, CPTPP, perdagangan Selatan-Selatan, dan kemitraan dengan UE dan GCC, ASEAN dapat menahan tekanan ini dan muncul lebih kuat.
Editor: Komaruddin Bagja