Tingkatkan Inklusi Keuangan, IMF-WB Bentuk Bali Fintech Principal
"Pemerintah bisa mengelola dalam bentuk policy-policy yang baik, institutional setting, ekosistem, insentif sehingga potensi-potensi di Indonesia itu bisa meningkat," kata dia.
Menurut dia, tamu-tamu yang menghadiri pertemuan tahunan IMF-WB 2018 menganggap potensi yang dimiliki Indonesia merupakan hal yang menarik. Pasalnya, generasi muda ini dapat menggabungkan teknologi digital dengan kegiatan ekonomi, sosial, hingga pendidikan menjadi lebih efisien.
"Mereka anggap Indonesia mencerminkan suatu hal yang sangat menarik karena ada populasi muda, unicorn, pemerintah yang terbitkan Bali Fintech hingga seluruh menteri termasuk BI dan OJK. Kita memiliki potensi yang banyak sekali," ucapnya.
Seperti diketahui, Indonesia tengah marak lahir dengan hadirnya perusahaan startup baru berbasis teknologi yang kemudian berkembang menjadi unicorn seperti Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, hingga Traveloka. Fintech kini tumbuh pesat tanpa bisa dibendung seiring dengan berkembangnya teknologi.
Wakil Ketua Bidang Jasa Keuangan Asosiasi Fintech Adrian Gunadi mengatakan, satu tahun belakangan pertumbuhan industri fintech tumbuh sangat signifikan hampir 10 kali lipat. "Terbukti jumlah pemain yang terdaftar 135 fintech. Terdiri dari payment, lending, market provisioning, cap market, insurance," kata dia di Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Ia melanjutkan, pertumbuhan tersebut juga diikuti oleh kenaikan besaran bisnis dalam industri ini. Terbukti pada data yang ia miliki, per Januari 2018 menunjukkan kenaikan bisnis fintech sebanyak Rp3,5 triliun.
Editor: Ranto Rajagukguk