Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gubernur BI Tegaskan Redenominasi Tak Pangkas Nilai Rupiah, Harga Tetap Sama
Advertisement . Scroll to see content

Transformasi Gambar Uang Rupiah Kertas dari Masa ke Masa

Senin, 12 September 2022 - 21:34:00 WIB
Transformasi Gambar Uang Rupiah Kertas dari Masa ke Masa
Sepanjang sejarah berjalan, uang rupiah kertas telah mengalami transformasi dalam hal desain, termasuk gambarnya. (Foto: Ilustrasi/Dok. iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sepanjang sejarah berjalan, uang rupiah kertas telah mengalami transformasi dalam hal desain. Tahun ini, uang rupiah telah mengalami pembaharuan desain, dimana tampilan uang menjadi lebih cerah dan berwarna dibanding desain sebelumnya. 

Sejak pertama kali dibuat, uang rupiah kertas telah berulang kali memperbaharui muatan gambar yang dicantumkan, dari mulai unsur pahlawan, bangunan bersejarah dan tarian tradisional.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut transformasi gambar uang rupiah kertas dari masa ke masa:

- Oeang Repoeblik Indonesia (ORI)

ORI, atau Oeang Repoeblik Indonesia merupakan mata uang pertama yang dikeluarkan setelah kemerdekaan Indonesia. Sebelumnya, masyarakat Indonesia telah mengenal beberapa mata uang berlaku di Indonesia, di antaranya seperti mata uang De Javasche Bank yang merupakan mata uang Hindia Belanda, serta mata uang Jepang. 

Namun, akhirnya, Indonesia mengeluarkan mata uang sendiri sebagai bentuk kemerdekaan penuh dari masa penjajahan Belanda dan Jepang. Hal ini dibuktikan oleh pidato Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 29 Oktober 1946 yang disiarkan melalui siaran Radio Rakyat Indonesia (RRI) Yogyakarta.

Pada masa itu, di tahun 1945-1948,  mata uang tersebut muncul dengan tampilan yang sangat sederhana. Namun, dengan teknologi yang belum terlalu mutakhir, uang kertas tersebut memiliki bahan yang cukup ringkih dan kualitas sistem pengamanan yang masih kurang. ORI hadir dalam beberapa penerbitan: ORI I (1945), ORI II (1947), ORI III (1947), dan ORI IV (1948). 

ORI I  memiliki tampilan yang didominasi dengan warna hijau, ungu, dan coklat, dengan jumlah uang dan tulisan“tanda pembajaran jang sah”mewarnai di bagian depan dan ayat undang-undang di bagian belakang. Nilai uang tersebut hadir dalam beberapa nilai: 1 sen, 5 sen, 10 sen, ½ rupiah, Rp1.00, Rp5.00, Rp10.00, Rp100.00.

ORI edisi kedua kemudian hadir dengan 4 nilai pecahan yang cukup simpel: Rp5.00, Rp10.00, Rp25.00, dan Rp100.00. Dihiasi dengan motif padi serta dihiasi dengan berbagai ilustrasi pemandangan dan gambar Presiden pertama Indonesia, Soekarno Hatta, uang kertas ini juga menampilkan tulisan Djokjakarta 1 Djanuari 1947 dan ditandatangani oleh Sjafruddin Prawiranegara.

ORI edisi ketiga diproduksi di tahun yang sama dengan ORI edisi kedua. Namun, untuk jumlah pecahan uang tersebut memiliki varian yang jauh lebih banyak dari edisi sebelumnya. Pecahan mata uang tersebut melingkupi ½ rupiah hingga Rp250.00. Bagi para kolektor uang kertas, salah satu seri yang berharga adalah edisi pecahan langka, seri Rp100 Maramis.

Hadir setahun setelah ORI edisi ketiga, ORI seri keempat ini menampilkan pecahan ganjil seperti Rp0.00, Rp75.00, Rp100.00, dan Rp400.00. Tidak hanya itu, nominal Rp600 menjadi buruan kolektor karena selain statusnya unissued kala itu, desain mata uang tersebut menjadi salah satu desain terbaik dan langka untuk didapatkan. 

- Uang Rupiah Orde Baru

Menampilkan seri Sudirman, mata uang Indonesia yang dikeluarkan pada masa Orde Baru tersebut terdiri dari 11 nilai pecahan: Rp1.00, Rp2½.00, Rp5.00, Rp10.00, Rp25.00, Rp50.00, Rp100.00, Rp500.00, Rp1.000 Rp5.000 dan Rp10.000. 

Ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia Radius Prawiro dan Direktur BI Soeksmono B Martokoesoemo, emisi tahun 1968 kemudian mulai diedarkan pada tanggal 8 Januari 1968. Selanjutnya, pada tanggal 23 Agustus 1971 mendevaluasi rupiah sebesar 10 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rp415,00 (sebelumnya Rp378,00).

- Uang Rupiah 1975

Desain uang rupiah kembali mendapatkan perubahan. Gambar yang terdapat di nominal satu dengan yang lainnya terlihat berbeda-beda. Salah satu contohnya adalah terdapat  gambar Pangeran Diponegoro di nominal Rp1.000, gambar nelayan di nominal Rp5.000, gambar Candi Borobudur pada pecahan Rp10,000. Pada masa ini, uang yang dirilis dan diedarkan tersebut ditandatangani oleh Gubernur BI Rachmat Saleh dan Direktur BI Soeksmono B Martokoesoemo.

- Uang Rupiah 1992

Didominasi oleh warna merah, hijau, biru, dan campuran violet dan warna lainnya, mata uang ini dengan pecahan dan gambar yang berbeda. Di pecahan Rp100.00 terdapat gambar uang Perahu Phinisi, Rp500.00 dengan gambar uang Orangutan, Rp1.000 dengan gambar uang Danau Toba dan Rp5.000 dengan gambar uang Alat Musik Sasando. 

Pada pecahan yang cukup besar, nominal nilai uang Rp10.000 hadir dengan gambar uang Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Rp20.000 dengan gambar uang Cendrawasih merah. Selain itu, bahan yang digunakan serta pengamanan pun sudah lebih baik dari sebelumnya. 

- Uang Rupiah 1993

Di era ini, Bank Indonesia juga turut menampilkan nominal 50.000 dengan gambar Presiden Soeharto dicetak pada bagian depan. Untuk menurunkan ancaman dari banyaknya uang palsu yang mulai beredar dengan pesat, kertas yang dibuat dari plastik polymer tersebut ditambahkan pengaman berupa “holografis” gambar Soeharto.

- Uang Rupiah Era Reformasi

Di era reformasi, desain uang kertas tampil lebih variatif dan lebih berwarna dibanding sebelumnya. Pengaplikasian gambar yang berbeda di setiap nominal memudahkan masyarakat untuk membedakan nilai uang dengan cepat. Pecahan dengan nominal tertinggi, Rp100,000 , juga turut dihadirkan di masa ini. 

Gambar ikonik di masa ini adalah pecahan Rp50.000 dengan gambar Ngurah Rai dan pecahan Rp100.000 dengan gambar Bung Karno dan Bung Hatta yang digunakan hingga saat ini. Terdapat juga logo plastik merah di dalam uang kertas tersebut.

- Uang Rupiah 2016

Uang emisi 2016 menampilkan desain yang lebih baik dari sebelumnya. Uang dalam tampilan baru yang diluncurkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo tersebut menampilan rangkaian warna yang cantik, beserta gambar pahlawan nasional yang ditetapkan sesuai dengan keputusan presiden. Uang dengan desain mulai dari gambar Tjut Meutia, Frans Kaisiepo, hingga gambar Ir. H. Djuanda Kartawidjaya dengan nuansa biru yang kental. Masyarakat sempat digegerkan dengan kemunculan pecahan Rp75,000 untuk memperingati edisi kemerdekaan ke-75 RI yang masih menjadi buruan hingga sekarang.

- Uang Rupiah 2022

Uang rupiah tahun emisi 2022 resmi diluncurkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI), tujuh pecahan uang baru tersebut menampilkan desain yang fresh dan perbedaan antara uang kertas yang lama dengan yang baru. Selain peningkatan teknologi keamanan, uang tersebut tetap hadir dengan warna yang sama dengan yang seperti sekarang agar masyarakat lebih mudah mengenali nilai uang tersebut. Hanya saja, warna uang tersebut akan lebih mencolok. 

Gambar yang tertera di belakang uang pun juga dibuat lebih detail dari sebelumnya. Penempatan benang keamanan juga diselaraskan di sebelah kiri untuk setiap pecahannya. Untuk memudahkan tuna netra, uang tersebut dihadirkan dengan selisih ukuran yang berbeda. Semakin pendek ukuran uangnya semakin kecil nominalnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut