Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pria China Ini Jadi Miliarder usai Bisnis Kedai Teh Melantai di Bursa AS, Hartanya Tembus Rp43 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Wall Street Ditutup Bervariasi, Nasdaq dan S&P 500 Anjlok Imbas Tekanan Saham Teknologi

Sabtu, 12 Agustus 2023 - 07:18:00 WIB
Wall Street Ditutup Bervariasi, Nasdaq dan S&P 500 Anjlok Imbas Tekanan Saham Teknologi
Wall Street ditutup bervariasi dengan Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 105,25 poin, atau 0,3 persen menjadi 35.281,4. Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

Pertumbuhan megacap dan saham teknologi telah memimpin kenaikan besar tahun ini di Nasdaq (.IXIC) dan S&P 500 (.SPX). Tetapi investor mulai melakukan pendekatan yang hati-hati terhadap saham sektor teknologi sepanjang Agustus 2023. Tesla (TSLA.O), Meta Platforms Inc (META.O) dan Microsoft (MSFT.O) ditutup turun antara 0,6 persen dan 1,3 persen.

Meskipun para pelaku pasar umumnya mengharapkan Federal Reserve menahan diri dari pengetatan kondisi kredit untuk sisa tahun ini, taruhan untuk tidak ada kenaikan suku bunga pada bulan September turun menjadi 88,5 persen dari 90 persen sebelum data dirilis. 

"Kami telah melihat beberapa berita dan data material dalam beberapa hari terakhir, tetapi pasar telah memilih untuk berdagang sideways, yang memberi tahu kami bahwa pasar telah menetapkan harga dalam segala hal," kata Jason Betz, penasihat kekayaan swasta di Keuangan Ameriprise.

Sementara itu, saham-saham sektor energi (.SPNY) ditutup menguat. Kenaikan 1,6 persen sektor energi dibantu oleh lonjakan harga minyak mentah di tengah perkiraan pengetatan pasokan dari Badan Energi Internasional. 

Occidental Petroleum Corp (OXY.N) adalah salah satu yang memperoleh keuntungan terbesar, naik 3,3%, setelah salah satu unitnya mendapatkan hibah dari pemerintah AS untuk mendukung ambisi penangkapan karbonnya.

Di antara penggerak lainnya, News Corp (NWSA.O) naik 4,6 persen setelah konglomerat media milik Rupert Murdoch mengalahkan estimasi laba kuartalan, berkat upaya pemotongan biaya.

Sedangkan saham perusahaan China Alibaba dan JD.com yang terdaftar di AS masing-masing turun 3,5 persen dan 5,3 persen, karena langkah-langkah stimulus terbaru Beijing mengecewakan investor, sementara data baru menunjukkan bahwa pemulihan pasca-pandemi negara itu kehilangan tenaga.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut