Wall Street Kembali Ditutup Menguat setelah Data Inflasi AS Melambat
NEW YORK, iNews.id - Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali ditutup menguat pada perdagangan, Kamis (13/7/2023) waktu setempat, dengan Nasdaq naik lebih dari 1 persen untuk hari kedua berturut-turut. Hal ini dipengaruhi data kenaikan tahunan inflasi produsen AS yang terkecil dalam hampir tiga tahun.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 47,71 poin atau 0,14 persen menjadi 34.395,14, S&P 500 naik 37,88 poin atau 0,85 persen menjadi 4.510,04, dan Nasdaq Composite bertambah 219,61 poin atau 1,58 persen menjadi 14.138,57.
Data tersebut memberikan lebih banyak bukti bahwa tekanan inflasi mulai mereda. Laporan CPI pada hari Rabu menunjukkan harga konsumen AS mencatat kenaikan tahunan terkecil mereka dalam lebih dari dua tahun.
Laporan tersebut telah membantu mendukung pandangan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menghentikan kenaikan suku bunga setelah kenaikan suku bunga 25 basis poin yang diharapkan akhir bulan ini.
"Ini adalah konfirmasi lain minggu ini bahwa inflasi terus cenderung ke arah yang benar bahkan saat kami melihat data pasar tenaga kerja dan konsumen yang lebih baik secara keseluruhan. Itu pertanda baik," ujar Mona Mahajan, Ahli Strategi Investasi Senior di Edward Jones, Jumat (14/7/2023).
Dalam 12 bulan hingga Juni 2023, indeks harga produsen naik 0,1 persen. Ini merupakan kenaikan tahun ke tahun terkecil sejak Agustus 2020 dan mengikuti kenaikan 0,9 persen di bulan Mei.
Saham terkait teknologi memberikan dukungan terbesar bagi S&P 500, dan indeks saham yang berfokus pada teknologi termasuk megacaps naik 2,7 persen dan mencatat rekor penutupan tertinggi.
Saham chip AS juga menguat, dengan Nvidia melonjak ke rekor tertinggi selama sesi dan indeks semikonduktor Philadelphia naik 2 persen.
Mengimbangi beberapa optimisme pada penutupan perdagangan, sebuah laporan terpisah menunjukkan klaim pengangguran mingguan secara tak terduga turun minggu lalu. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat.
Di antara penguatan pada penutupan perdagangan, saham induk Google Alphabet Inc melonjak 4,7 persen.
Volume di bursa saham AS mencapai 10,82 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,11 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Editor: Aditya Pratama