2018, Defisit Neraca Dagang Diprediksi Tembus 9 Miliar Dolar AS
JAKARTA, iNews.id - Neraca perdagangan pada November 2018 kembali defisit cukup besar. Tekanan diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir tahun.
Defisit perdagangan pada bulan lalu mencapai 2,05 miliar dolar AS. Secara kumulatif, defisit tahun ini sudah mencapai 7,52 miliar dolar AS.
"Diperkirakan tren defisit perdagangan akan berlanjut hingga Desember dengan total defisit 9 miliar dolar AS," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adinegara kepada iNews.id, Senin (17/12/2018).
Bhima menilai, defisit pada November 2018 terjadi karena kinerja ekspor yang lemah. Komoditas yang selama ini menjadi tumpuan ekspor, yakni minyak sawit (crude palm oil/CPO) turun hampir 10 persen secara bulanan.
"Harga minyak sawit memang turun karena oversupply dan hambatan dagang dari beberapa negara khususnya India. Secara total, ekspor ke India bulan November turun 14,65 persen, India ini mau pemilu tahun depan, jadi Modi (PM India, Narendra Modi) menjual isu proteksi dagang sawit ke petani minyak nabati," tutur Bhima.