4 Tahun Jokowi-JK, Ekonomi RI Kebal Meski Ada Gejolak Global
JAKARTA, iNews.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, selama empat tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) pengelolaan ekonomi tak hanya memerhatikan kebijakan moneter dan fiskal. Aspek-aspek yang turut berkontribusi terhadap ekonomi nasional turut diperhatikan seperti pengelolaan infrastruktur hingga peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"Pemerintahan yang dulu-dulu jadi masalah karena apa, supply side-nya kurang diurusi, infrastrukturnya kurang diurusi, SDM-nya kurang diurusi, dan sebagainya," kata Darmin dalam konferensi pers 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK di Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).
Dia memaparkan, pemerintah memang berkonsentrasi untuk menggenjot pembangunan infrastruktur terutama di wilayah timur Indonesia. Dengan pembangunan infrastruktur yang masif, pemerintah berharap perekonomian bisa tumbuh merata di seluruh wilayah.
Sebagai contoh, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini mengatakan, untuk sektor pertanian kini tak perlu lagi direpotkan dalam pemasaran ke sejumlah wilayah dengan adanya pembangunan infrastruktur.
"Begitu dia seimbang, kita sebenarnya ada pada satu titik bahwa kita siap melakukan transformasi ekonomi tanpa harus memindahkan orang dari pertanian ke industri semuanya. Tapi, kita bisa mentransformasi kegiatan pertanian itu menjadi lebih baik, lebih komersial karena apa karena infrastruktur ada," kata dia.
"Dan itu mudah di pasarkan ke kota-kota tanpa dia harus pindah ke kota-kota," sambung dia.
Karena itu, selama era kepemimpinan Jokowi-JK, meski diterjang gejolak global, Indonesia mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya walaupun melambat. "Makro kita sehat dan fundamentalnya cukup kuat. Ada tantangannya, kalau tidak ada tantangannya, kurang enak juga hidup itu. Pertumbuhan ekonomi kita dari 2014, terutama 2015 sampai 2017 itu meningkat tapi memang pelan-pelan. Sampai semester I-2018, Pertumbuhan ekonomi kita 5,17 persen. Tadinya 5,07 dan 5,03," tuturnya.
Prestasi lainnya yang ditunjukkan kabinet Jokowi-JK yaitu, rasio tingkat kemiskinan berhasil turun single digit ditengah gejolak global yang juga berimbas kepada Indonesia. "Lebih jauh dari itu, indikator-indikator yang lebih dalam dari sekadar pertumbuhan ekonomi, saya tunjukkan tingkat kemiskinan posisi terbaik mungkin sejak beberapa tahun terakhir, 9,82 persen atau satu digit. Rasio gini juga membaik sejak beberapa tahun terakhir, sekitar 7-8 tahun terakhir, ini posisi terbaik dengan rasio 0,389. Tingkat pengangguran terlihat secara konsisten menurun dalam beberapa tahun terakhir," katanya.
Selain itu, angka inflasi berhasil ditekan pemerintah di bawah 3 persen tiap tahunnya. "Ditambah tingkat inflasi yang bisa dikendalikan. 20 tahun lalu, inflasi kita double digit, setelah reformasi, dalam empat tahun terakhir jauh lebih stabil karena bergerak di angka 3,5 persen," ucapnya.
Editor: Ranto Rajagukguk