Ancaman Gelombang Kedua Covid-19, OPEC+ Perkirakan Surplus Minyak pada 2021
Dalam perkiraannya, OPEC+ menyajikan skenario termasuk kasus dasar yang masih menunjukkan defisit rata-rata 1,9 juta barel per hari pada 2021, meskipun lebih kecil dari perkiraan defisit 2,7 juta barel per hari pada kasus dasar bulan sebelumnya. Namun, di bawah skenario terburuknya, OPEC+ mengatakan pasar bisa berubah menjadi surplus hingga 200.000 barel per hari di 2021.
Tahun ini, OPEC + setuju untuk membuat pemotongan produksi guna mendukung jatuhnya harga karena permintaan minyak runtuh. Pemotongan hingga 9,7 juta barel per hari sejak Mei menjadi pemotongn terbesar sepanjang sejarah, kemudian pada Agustus diturunkan menjadi 7,7 juta barel per hari dari. Lalu mulai Januari 2021, pemotongan akan lebih turun menjadi 5,7 juta barel per hari.
Sejak JTC mengadakan pertemuan pada September, produksi Libya tercatat meningkat dan diikuti dengan lockdown yang diperketat di beberapa negara, hingga melemahkan permintaan minyak mentah. Libya sendiri merupakan anggota OPEC yang dibebaskan dari kebijakan pengurangan produksi.
Pada skenario surplus yang dirancang OPEC+, produksi Libya diprediksi meningkat pada 2021 menjadi sebanyak 1,1 juta barel per hari. Sementara untuk produksi Libya, di bawah kasus dasarnya akan menjadi 600.000 barel per hari pada 2021.
Editor: Ranto Rajagukguk