Bank Sentral G20 Komitmen Jaga Stabilitas Harga di Tengah Melonjaknya Inflasi Global
JAKARTA, iNews.id - Bank sentral anggota Kelompok 20 (G20) menyepakati komitmen untuk menjaga stabilitas harga di tengah melonjaknya inflasi global akibat krisis geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Hal itu tertuang dalam risalah pertemuan ketiga para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) anggota G20 dan negara-negara undangan, termasuk Ukraina, yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 15 hingga 16 Juli 2022.
"Bank sentral terus memantau dampak tekanan harga terhadap ekspektasi inflasi dan akan terus mengkalibrasi dengan tepat laju pengetatan kebijakan moneter secara jelas dan bergantung pada data yang dikomunikasikan dengan baik," demikian isi G20 Chair's Summary, dikutip Minggu (17/7/2022).
Pertemuan yang dihadiri sejumlah organisasi internasional dan regional itu juga berkomitmen untuk memastikan ekspektasi inflasi dapat terjaga dengan baik, dengan menjaga pemulihan ekonomi dan membatasi limpahan di lintas negara. Kelompok tersebut menitikberatkan hadirnya independensi bank sentral untuk mencapai tujuan dan menopang kredibilitas kebijakan moneter masing-masing negara.
"Kami menegaskan kembali pentingnya perdagangan berbasis aturan yang terbuka dan adil, serta menegaskan kembali komitmen kami untuk melawan proteksionisme," imbuhnya.
Sejalan dengan hal itu, G20 juga menegaskan komitmen mereka terhadap kesepakatan nilai tukar pada April 2021. Selain itu, juga menegaskan pentingnya koordinasi global.
Seperti diketahui, risalah pertemuan mencatat sebagian besar anggota G20 menyepakati adanya perlambatan pemulihan ekonomi global akibat perang Rusia melawan Ukraina. Satu anggota berpendapat sanksi ekonomi justru memperburuk keadaan termasuk ketidaksesuaian pasokan-permintaan, gangguan pasokan, dan peningkatan harga komoditas dan energi.
Editor: Jujuk Ernawati