Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 7 Pendaki Internasional Tewas di Pegunungan Nepal akibat Dihantam Longsoran Salju
Advertisement . Scroll to see content

Bank Sentral Nepal Naikkan Suku Bunga untuk Tahan Inflasi dan Ancaman Penurunan Cadangan Devisa

Senin, 25 Juli 2022 - 13:02:00 WIB
Bank Sentral Nepal Naikkan Suku Bunga untuk Tahan Inflasi dan Ancaman Penurunan Cadangan Devisa
Bank Sentral Nepal menaikkan suku bunga acuannya menjadi 8,5 persen dari sebelumnya 7 persen. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KATHMANDU, iNews.id - Bank Sentral Nepal (Bank Rastra Nepal) menaikkan suku bunga acuannya menjadi 8,5 persen dari sebelumnya 7 persen. Hal ini bagian dari upaya untuk menahan laju inflasi yang menyentuh level tertinggi dalam enam tahun dan mewaspadai tekanan pada penurunan cadangan devisa.

"Ada tekanan pada harga domestik. Suku bunga bank dinaikkan untuk menjaga stabilitas ekonomi mengingat tekanan pada harga dan cadangan devisa," ujar Gubernur Bank Rastra Nepal, Maha Prasad Adhikari dikutip dari Reuters, Senin (25/7/2022).

Sebelumnya, Bank Sentral Nepal telah meningkatkan suku bunga dari 5 persen pada Februari lalu. Inflasi ritel tahunan meningkat menjadi 8,56 persen untuk bulan yang berakhir pertengahan Juni, didorong oleh lonjakan biaya makanan dan bahan bakar di tengah tekanan pada mata uang negara.

Cadangan devisa telah menurun mendekati 9 miliar dolar AS, hampir tidak cukup untuk menutupi impor selama sekitar 6 bulan dari mendekati 12 miliar dolar AS setahun sebelumnya.

Adhikari memperingatkan bahwa depresiasi rupee Nepal terhadap dolar AS telah menambah tekanan inflasi yang juga didorong lonjakan global minyak mentah dan harga komoditas lainnya setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari.

Rupee telah terdepresiasi sebesar 6,64 persen terhadap dolar dalam 12 bulan hingga pertengahan Juli. Ini membuat impor produk minyak bumi, pupuk, dan bahan makanan menjadi lebih mahal.

Sementara, utang luar negeri Nepal meningkat lebih dari dua kali lipat dari 3,8 miliar dolar AS pada 2012 menjadi 7,77 miliar dolar AS pada 2022. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut