Bank Sentral Rusia Kerek Suku Bunga Jadi 16 Persen, Ini Alasannya
MOSKOW, iNews.id - Bank sentral Rusia menaikkan suku bunga utamanya sebesar 100 basis poin (bps) menjadi 16 persen pada hari Jumat. Kenaikan ini menjadi yang kelima secara berturut-turut sebagai respons terhadap inflasi yang membandel dan menyatakan bahwa siklus pengetatan kini hampir selesai.
Mengutip Reuters, bank sentral telah mengerek suku bunga sebesar 850 basis poin sejak bulan Juli, termasuk kenaikan darurat pada bulan Agustus setelah Kremlin menyerukan kebijakan moneter yang lebih ketat ketika nilai tukar rubel jatuh melewati angka 100 terhadap dolar. Sejak saat itu, nilai tukar mata uang telah pulih menjadi lebih dari 90.
Bank sentral Rusia menyebut, risiko pro-inflasi dalam jangka menengah tetap besar dan memperingatkan bahwa menstabilkan inflasi mendekati target 4 persen akan memerlukan suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lama. Pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi dari perkiraan juga akan meningkatkan risiko inflasi.
Gubernur Bank sentral Rusia Elvira Nabiullina menjelaskan, kenaikan sebesar 100 bps dan mempertahankan suku bunga adalah satu-satunya pilihan yang dipertimbangkan secara substansial, namun ada usulan tersendiri untuk kenaikan yang lebih tajam.
“Berdasarkan skenario dasar kami, kami hampir mencapai akhir siklus kenaikan suku bunga, namun dalam banyak hal semuanya akan bergantung pada situasi,” ujar Nabiullina dikutip, Minggu (17/12/2023).