Bank Sentral Rusia Kerek Suku Bunga Jadi 16 Persen, Ini Alasannya
Adapun, siklus pengetatan bank sentral dimulai pada musim panas ini ketika tekanan inflasi dari pasar tenaga kerja yang ketat, permintaan konsumen yang kuat, dan defisit anggaran pemerintah diperparah dengan jatuhnya nilai tukar rubel.
Bank sentral menyampaikan, kondisi pasar tenaga kerja merupakan kendala utama pada sisi pasokan pada perekonomian Rusia, yang dikatakan masih mengalami kekurangan tenaga kerja yang signifikan, terutama di bidang manufaktur.
"Sanksi dan perlambatan ekonomi global adalah risiko eksternal utama, begitu pula ketergantungan Rusia pada pendapatan minyak dan gas," ucap Nabiullina.
Namun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melampaui perkiraan sebelumnya dan melebihi 3 persen tahun ini, didorong oleh permintaan domestik yang didorong oleh kenaikan pinjaman dan upah.
Pemulihan ekonomi Rusia merupakan dorongan yang disambut baik oleh Presiden Vladimir Putin saat dia mencalonkan diri kembali sebagai presiden pada bulan Maret, dengan banyak tantangan ekonomi yang dihadapinya. Keberhasilan Moskow dalam menghindari pembatasan harga minyak di negara-negara Barat membuat tantangan-tantangan tersebut jauh lebih dapat diatasi.
Editor: Aditya Pratama