Batasi Impor Baja dan Alumunium, AS Bakal Picu Proteksionisme Baru
Para ahli juga mengatakan, sejarah telah menunjukkan bahwa tindakan proteksi perdagangan AS sering terbukti sebagai kegagalan. Keputusan pemerintah Obama untuk mengenakan tarif pengamanan pada ban China pada tahun 2009, untuk sementara membantu menyelamatkan 1.200 pekerjaan di industri ban AS.
Namun, hal itu dibayar dengan biaya 900.000 dolar AS per pekerjaan karena kenaikan harga, menurut sebuah studi oleh Peterson Institute for International Economics . "Proteksionisme perdagangan Amerika bahkan dalam periode yang paling sering disebut sebagai keberhasilan, tidak hanya telah menimbulkan biaya ekonomi yang sangat besar pada konsumen Amerika dan ekonomi yang lebih luas, namun juga telah gagal mencapai tujuan kebijakan utamanya dan mendorong disfungsi politik di sepanjang jalan," kata Scott Lincicome, seorang pengacara perdagangan internasional dan profesor tamu di Duke University.
"Tarif baja yan memberatkan akan melemahkan Amerika Serikat baik secara ekonomi maupun strategis," kata Clark Packard, manajer kebijakan perdagangan di think tank yang berbasis di Washington R Street Institute.
Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross mengakui, jika pembatasan impor berlaku, AS mungkin menghadapi tantangan hukum di Organisasi Perdagangan Dunia atau pembalasan perdagangan dari negara lain. Kepala perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom mengatakan, UE akan melakukan tindakan pembalasan jika aksi proteksionisme Trump merusak pabrik baja Eropa. Berkenaan dengan potensi kerusakan pada ekspor China, David Dollar, seorang senior di Institusi Brookings, mengatakan, ada banyak rantai nilai yang melibatkan produksi baik di AS dan China.
"Jika Anda mulai mengganggu rantai nilai tersebut, itu akan berdampak besar terhadap ekonomi AS," kata Dollar.
Dia juga mengharapkan, pemangku kepentingan di AS yang mendapatkan keuntungan dari hubungan ekonomi bilateral akan mendesak pemerintahan Trump untuk menyusun kebijakan yang lebih rasional terhadap China.
Editor: Ranto Rajagukguk