Belitung Punya Pembangkit Listrik Biogas Pertama di Indonesia

BELITUNG TIMUR, iNews.id- PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) melalui anak usahanya PT Austindo Aufwind New Energy (AANE) berhasil mengoperasikan pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) di Belitung Timur.
Pembangkit dari limbah kelapa sawit itu beroperasi sejak 2014 dengan kapasitas pertama sebesar 1,2 megawatt (MW). Pada 2016 AANE berhasil meningkatkan kapasitas PLTBg Jangkang menjadi sebesar 1,8 MW.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyatakan, PLTBg itu merupakan yang pertama kali dan menjadi satu-satunya di Indonesia. Pembangkit listrik semacam itu dinilai perlu dikembangkan lebih banyak lagi.
"Pembangkit biogas ini dibangun pertama kali di Indonesia. Pertama dan satu-satunya. Ini the leader," ujar sosok yang akrab dispa Candra itu, di Learning Center AANE, di Jangkang, Belitung Timur, Bangka Belitung, Jumat (15/12/2017).
Menurut dia, interkoneksi jaringan PLN dari pembangkit ini dapat dijadikan contoh bagi PLTBg lainnya. Apalagi bahan baku pembangkit listrik tersebut berasal dari limbah kelapa sawit yang produksinya cukup besar di Indonesia.
Tercatat, Indonesia menjadi salah satu negera penyuplai minyak sawit mentah terbesar kedua di dunia. Jika diaplikasikan, maka limbah sawit yang sebelumnya tidak bermanfaat justru memberi nilai tambah.
Adapun perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) AANE dengan PLN terkontrak selama 15 tahun. "Pemanfaatan limbah cair kelapa sawit menjadi pembangkit biogas dapat menjadi nilai tambah. Ini bisa menjadi contoh bagi yang lain," ucapnya.
Menurut Arcandra, terdapat beberapa manfaat PLTBg bagi masyarakat dan lingkungan sekitar Belitung. Dia menyebut, PLTBg Belitung tiap tahunnya mampu mengaliri listrik dengan kapasitas faktor lebih dari 80 persen dari kapasitas pembangkitnya yaitu sekitar 12 juta kWh per tahun.
“Untuk 1,8 MW dapat mengaliri listrik bagi kurang lebih 2 ribu pelanggan dengan kapasitas 900 VA,” ucapnya.
Editor: Ranto Rajagukguk