Cegah Dampak Resesi Ekonomi AS, RI Harus Dorong Konsumsi dan Investasi
"Contohnya Vietnam dengan pertumbuhan yang tinggi mereka bisa memenangkan persaingan mendapatkan FDI (Foreign Direct Investment). Tahun lalu FDI kita justru pertumbuhannya negatif walau sudah dikasih tax alowance dan tax holiday," ucapnya.
Sementara itu, BI juga bisa mengimbanginya dengan melakukan pelonggaran likuiditas dengan instrumen lain selain suku bunga acuan. Pasalnya, The Fed belum menurunkan FFR sehingga akan berisiko jika BI menurunkan suku bunga acuannya saat ini.
"Tapi BI bisa menempuh kebijakan lain untuk melonggarkan likuiditas yaitu dengan makroprudential misal melonggarkan GWM, RIM, atau melalui operasi moneter yang lebih ekspansif. Kebijakan moneter tidak hanya suku bunga," tuturnya.
Pada Senin lalu, BI telah menerbitkan aturan baru terkait dengan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM). Kebijakan ini dilakukan BI untuk menggenjot angka penyaluran kredit perbankan nasional.
Kebijakan yang mulai berlaku pada 1 Juli 2019 ini mengubah kisaran batas bawah dan batas atas dari target RIM dan RIM Syariah, dari sebelumnya masing-masing sebesar 80-92 persen menjadi sebesar 84-94 persen.
Editor: Ranto Rajagukguk