Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemendag Musnahkan 16.591 Balpres Pakaian Bekas Impor Ilegal, Tindak Tegas Pelanggaran
Advertisement . Scroll to see content

Di Depan WTO, Wamendag Tegaskan Indonesia Dukung Ekonomi Terbuka

Minggu, 13 Desember 2020 - 02:15:00 WIB
Di Depan WTO, Wamendag Tegaskan Indonesia Dukung Ekonomi Terbuka
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga. (Foto: Humas Kemendag)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tengah melakukan evaluasi kebijakan perdagangan pada setiap negara anggotanya, termasuk Indonesia. Evaluasi tersebut untuk mengetahui sejauh mana komitmen negara dalam rangka perdagangan internasional.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga selaku ketua delegasi mengatakan, Indonesia berkomitmen menjadi negara dengan ekonomi terbuka yang berdasarkan prinsip keadilan, inklusivitas, dan saling menguntungkan.

"Perdagangan dan kerja sama antar negara, baik bilateral, regional maupun multilateral harus menekankan tiga prinsip itu: keadilan, inklusivitas dan saling menguntungkan. Itulah yang selalu disuarakan oleh pemerintah Indonesia dan kami konsisten dengan hal tersebut.” katanya dalam The Seventh Trade Policy Review Of Indonesia ke-7, Minggu (13/12/2020).

Wamendag mengatakan, Indoensia menyadari terjadi perubahan global yang ditandai menguatnya proteksionisme yang menghambat sistem keterbukaan dalam ekonomi. Namun, Indonesia konsisten dengan sistem yang lebih terbuka dan kolaboratif. 

Dalam paparannya, Wamendag juga menjelaskan fundamental ekonomi Indonesia saat ini sangat baik seiring reformasi ekonomi. Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi tumbuh rata-rata 5 persen di tengah kondisi ketidakpastian.

“PDB per kapita Indonesia tumbuh cukup signifikan, saat ini mencapai 3.820 dolar AS sehingga dinyatakan keluar dari low-middle income trap. Sementara tingkat kemiskinan sudah di bawah dua digit sejak tahun 2018 seiring dengan tingkat pengangguran yang ditekan menjadi sekita 5 persen pada 2019 kemarin," tuturnya.

Menurut Wamendag, kondisi tersebut terjadi berkat berbagai kebijakan mulai dari perbaikan iklim investasi, pengembangan daya saing, peningkatan efisiensi sistem logistik, pariwisata, dan daya beli masyarakat.

Reformasi di berbagai bidang tersebut juga menghasilkan peningkatan kemudahan berusaha di Indonesia. Pada 2014, indeks kemudahan Indonesia berada di peringkat 120. Saat ini posisi Indonesia sudah di peringkat 73.  Kenaikan signifikan ini juga akan makin didorong dengan reformasi melalui implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.

“Semua indikator ekonomi Indonesia punya tren yang sangat baik. Kami optimistis ke depan, Indonesia bisa mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik lagi” kata Wamendag.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut