Dorong Program Santri Tani Milenial, Kementan Ingin Cetak Eksportir Milenial
JAKARTA, iNews.id - Generasi muda yang identik dengan sebutan milenial kini menjadi harapan dan tulang punggung dalam menunjang pembangunan di Indonesia, khususnya pertanian. Potensi untuk regenerasi petani dari Pondok Pesantren sangat dimungkinkan, terlebih saat ini banyak orang tua memercayakan pendidikan di Pondok Pesantren Modern atau Boarding School.
Terkait peluang di era ekonomi digital saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) melihat adanya potensi besar yang bisa dikembangkan di lingkungan pondok pesantren. Seluruh sumber daya termasuk para santri ini harus dilatih semaksimal mungkin agar sasaran-sasaran tersebut bisa tercapai.
"Pesantren menjadi potensi untuk menciptakan regenerasi petani, melalui program Santri Tani Milenial. Kita dorong generasi santri untuk terjun ke pertanian. Sekarang pertanian sudah canggih, alat-alat pertanian sudah banyak tersebar seperti alat mengolah, menanam dan panen, " ucap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian Dedi Nursyamsi dalam keterangannya, Sabtu (24/8/2019).
Dedi menyampaikan, santri-santri ini selain mendapat pendidikan utama di pesantren, akan diberikan pembekalan ilmu dan pendampingan yang komprehensif, termasuk kegiatan budi daya, teknologi pertanian, pascapanen dan pemasaran. Santri ini akan bertani dengan teknologi digital, karena era milenial dikenal sebagai era yang serbadigital, serbacepat, dan mudah diakses.

"Kita kan sudah berjalan dari awal tahun 2019 program ini, yaitu dengan Kelompok Tani Santri Milenial (KSTM). Para santri ini nantinya setelah keluar dari pondok memiliki lifeskill dan syukur-syukur bisa menjadi job seeker dan job creator hingga jadi eksportir milenial, " tutur Dedi.