Dua Tokoh Kadin Jadi Ketua Timses Capres Beda Kubu, Ini Tanggapan Pengamat
JAKARTA, iNews.id - Keterlibatan dua tokoh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sebagai Ketua Tim Sukses calon presiden yang berbeda kubu masih dalam tahap wajar.
Seperti diketahui, Rosan Roeslani (Mantan Ketum Kadin) menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, sedangkan Arsjad Rasjid (Ketum Kadin) menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.
Pengamat Ekonomi, Agus Trihatmoko, mengatakan sistem Pemilu langsung memang menjadi keniscayaan bagi semua paslon dan ekstra efortnya untuk manjangkau seluruh konstituen. Menurutnya, pemetaan target calon potensial pemilih itu juga memperlukan dukungan di luar jalur Parpol.
"Sehingga, hal itu wajar ketika tokoh tokoh atau pimpinan Kadin menjadi pimpinan tim pemenangan," kata Agus, ketika dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (30/10/2023).
Menurut dia, kepentingan para Capres dan Cawapres tidak hanya tentang sosok yang memiliki managerial bagus. Tetapi juga karena mereka memiliki jejaring strategis yaitu para pembisnis.
"Jejaring tersebut ada kaitannya dengan menambah elektoral bagi Capres-Cawapres, walaupun belum tentu signifikan. Karena, karyawan pada perusahaan jejaring tidak mudah digiring oleh pimpinan ke arah salah satu pasangan kandidat," tutur Agus.
Dia mengungkapkan, alasan berikutnya yakni dalam tubuh perusahaan memang tidak boleh bias kepada kepentingan politik elektoral tertentu. Katanya, hal itu dihindari dalam manajemen sumbet daya mereka, agar hubungan antar karyawan/ pegawai dan buruh tetap konduksif.
"Dari argumentasi tersebut, maka boleh kita duga atau perkirakan para tokoh bisnis yang ikut serta dalam tim sukses berkaitan dengan biaya politik," ujar Agus.