Edhy Prabowo Sebut Ada Tren Kenaikan Pencurian Ikan di Tengah Pandemi Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menyoroti adanya tren peningkatan aktivitas pencurian ikan belakangan ini. Tren tersebut terjadi di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
"Sejak awal memang KKP tidak mengendorkan pengawasan di laut, karena kami meyakini di tengah upaya penanganan pandemi COVID-19 ini, ada potensi kerawanan yang bisa dimanfaatkan oleh para pencuri ikan," kata Edhy, Senin (13/4/2020).
Dia berpendapat rentetan penangkapan 19 kapal ikan asing ilegal dalam kurun waktu 1,5 bulan terakhir di masa tanggap darurat. Kondisi ini menggambarkan KKP sangat konsisten melindungi sumber daya di laut Indonesia lewat operasi rutin pengawasan.
"Kami sama sekali tidak mengurangi intensitas operasi pengawasan di laut, ini komitmen dan konsistensi KKP bahwa sumber daya kelautan dan perikanan harus kita lindungi dalam kondisi apapun," ucapnya.
Berdasarkan hasil pemantauan Pusat Pengendalian (PUSDAL) KKP, ada kecenderungan para pelaku penangkapan ikan ilegal ini memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk melancarkan aksi-aksi pencurian ikan.
Indikasi itu, kata dia, dapat dilihat dari peningkatan jumlah kapal perikanan asing yang beroperasi di sekitar wilayah perbatasan Indonesia.
KKP melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan baru-baru ini menangkap tiga kapal berbendera Malaysia, Minggu (12/4/2020) di WPP-NRI 571-Selat Malaka.
Penangkapan dilakukan oleh Kapal Pengawas Perikanan Hiu 03 yang dinakhodai oleh Capt. Ardiansyah dan Kapal Pengawas Perikanan Hiu 04 yang dinakhodai oleh Capt. Rusdianto.
Dengan penangkapan 3 kapal tersebut, secara keseluruhan telah ditangkap 27 kapal ikan asing ilegal selama kurang dari setengah tahun Edhy Prabowo memimpin KKP. Ke-27 kapal ilegal tersebut terdiri dari 12 kapal berbendera Vietnam, 7 kapal berbendera Filipina dan 8 kapal berbendera Malaysia.
Editor: Rahmat Fiansyah