Ekonom Soroti Realisasi Anggaran PEN Rp600 Triliun Rendah
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja membentuk Komite Baru Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) lewat Perpres Nomor 82 tahun 2020. Ekonom Aviliani memberikan tanggapannya terkait pembentukan komite dan realisasi anggaran PEN rendah.
"Hati-hati dengan komite ini, karena ini kan seolah tim panitia. Tapi, sifatnya jangka menengah panjang, bukan seperti komite Asian Games yang sementara," ujar Aviliani dalam webinar yang diselenggarakan Indikator Politik Indonesia, Jakarta, Kamis (23/7/2020).
Dia menyampaikan beberapa hal yang menurutnya masih janggal terkait pembentukan dan struktur dari komite ini.
"Kenapa Bappenas tidak dilibatkan padahal berbicara soal transformasi ekonomi? Kenapa Menteri Sosial tidak diajak? Kenapa masih banyak demand side yang belum digerakkan? Kenapa anggaran PEN Rp600 triliun belum semuanya dibelanjakan?" katanya.
Menurut Aviliani, dalam menghadapi situasi pandemi seperti ini, level Kementerian jangan sampai menjalankan business as usual. Covid-19, harusnya ada transformasi birokrasi yang out of the box.