Erdogan Sebut Ada Skenario Politik di Balik Anjloknya Lira
TRABZON, iNews.id – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut anjloknya mata uang Lira sebagai skenario politik di tengah memanasnya tensi hubungan antara Turki dan Amerika Serikat (AS).
“Tujuan dari skenario ini adalah membuat Turki menyerah di segala sisi dari ekonomi hingga politik. Kita sekali lagi tengah melawan sebuah skenario politik yang tak terlihat. Insyaallah, kita bisa melewati semua ini,” kata Erdogan dikutip dari AFP, Senin (13/8/2018).
Pada perdagangan hari ini di pasar spot, Lira anjlok hampir 8 persen terhadap dolar AS. Melemahnya mata uang Turki menyusul ketegangan antara kedua negara terkait protes AS terhadap penahanan pastor asal Amerika hingga dugaan kerja sama antara AS dan militan Kurdi melawan pemerintahan Erdogan.
“Kita hanya bisa mengatakan selamat tinggal kepada siapapun yang mengorbankan kerja sama strategis yang telah terjalin setengah abad dengan negara berpenduduk 81 juta jiwa (Turki) demi menjalin hubungan dengan kelompok teroris (Kurdi). Anda berani mengorbankan 81 juta rakyat Turki demi seorang pastor yang bekerja sama dengan kelompok teroris?,” ujar Erdogan.
Pada Jumat lalu, Presiden AS, Donald Trump mengatakan, AS akan menaikkan tarif impor dua kali lipat untuk baja dan aluminium yang berasal dari Turki. Keputusan Trump membuat Lira terjerembab ke level terendah sepanjang sejarah melawan dolar AS. Washington memastikan sanksi baru ini berlaku hari ini.
“Kami akan memberikan jawaban kami, dengan mencari pasar baru, kerja sama baru, dan aliansi baru, daripada bekerja sama dengan mereka yang menabuh perang ekonomi dengan seluruh dunia, termasuk negara kami,” kata Erdogan.
Editor: Rahmat Fiansyah