Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polri Tetapkan 2 Eks Pejabat Kementerian ESDM Jadi Tersangka Korupsi Proyek Penerangan Jalan
Advertisement . Scroll to see content

Evaluasi Pemadaman Listrik, Kementerian ESDM Pertanyakan soal Cadangan Putar PLN

Senin, 05 Agustus 2019 - 16:59:00 WIB
Evaluasi Pemadaman Listrik, Kementerian ESDM Pertanyakan soal Cadangan Putar PLN
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) belum bisa menyimpulkan penyebab pemadaman listrik yang terjadi sejak kemarin. (Foto: iNews.id/Yudistiro Pranoto)
Advertisement . Scroll to see content

Menurut dia, kejadian ini bermula dari terganggunya transmisi Ungaran Pemalang. Transmisi yang berkapasitas 500 kV ini merupakan tulang punggung pasokan listrik di Jawa dan Bali. "Dari sistem kelistrikan yang ada, segmen itu, itu segmen yang ada di utara. Di bawahnya ada segmen lain, menyuplai dari arah timur ke barat," kata dia.

Hal tersebut membuat adanya gangguan sehingga berimbas ke penyaluran listrik ke selatan yaitu Pembangkit Muara Karang. "Artinya, ada satu sirkit lain yg di-off-kan, sementara aliran listrik dari atas ke bawah dengan sendirinya menjadi kelebihan beban. Itu yang secara otomatis sistem jadi trip atau tutup, tidak ada lagi supply," ucapnya.

Begitu pasokan listrik dari timur ke barat terhenti maka pemenuhan kebutuhan listrik di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat hanya mengandalkan pembangkit listrik bagian barat.

"Karena beban tinggi, sementara pembangkit yang stand by itu kecil maka dengan sendirinya. Pembangkit itu secara sistem jadi enggak kuat. Sistem sendiri, daripada pembangkit jadi rusak jadi otomatis nutup juga, ini yang sebabkan black out," tutur dia.

Oleh karenanya, Kementerian ESDM akan mengkaji lebih lanjut mengenai alasan PLN tidak melakukan spinning reserve saat itu.

"Apakah efisiensi atau apa. Maksud kami efisiensi boleh tapi jgn korbankan pelayanan. Ke depan bagaimana kita akan membina dan pengawas wajib monitoring, terhadap apa pun. Agar kemudian tidak terulang lagi. Semuanya ada SOP betul, apakah bahwa SOP itu diterapkan, atau SOP sudah menutup celah itu juga kita kaji," tutur dia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut