Evaluasi Pemadaman Listrik, Kementerian ESDM Pertanyakan soal Cadangan Putar PLN
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) belum bisa menyimpulkan penyebab pemadaman listrik yang terjadi sejak kemarin. Masih banyak pertanyaan yang muncul perihal kondisi teknis penyebab gangguan.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, pihaknya masih mengkaji posisi penyiapan cadangan putar (spinning reserve) yang diduga tidak diposisikan pada Pembangkit Muara Karang. Pasalnya, dengan posisi tersebut mesin pembangkit akan tetap menyala sehingga begitu dibutuhkan untuk membantu pasokan yang kurang, mesin dapat langsung masuk ke sistem.
"Kenapa spinning reserve tidak dilakukan? Itu yang sedang kita kaji dan nanti akan jadi bahan diskusi dengan mereka sekaligus ini yang paling penting ke depannya akan seperti apa. Apakah betul atas dasar efisiensi atau apa?" ujarnya di kantornya, Jakarta, Senin (5/7/2019).
Kelalaian ini menurutnya dikarenakan tak dipakai, pembangkit Muara Karang (MK) tersebut selalu tidak diposisikan di spinning reserve. Hal ini yang membuat terjadi pemadaman saat terganggunya transmisi Ungaran Pemalang.
"Kemarin teman-teman PLN mungkin dengan keyakinannya selama ini dan mengikuti SOP, apa yang ada di MK itu keduanya tidak diposisikan pada kondisi yang spinning reserve," ucapnya.
Menurut dia, kejadian ini bermula dari terganggunya transmisi Ungaran Pemalang. Transmisi yang berkapasitas 500 kV ini merupakan tulang punggung pasokan listrik di Jawa dan Bali. "Dari sistem kelistrikan yang ada, segmen itu, itu segmen yang ada di utara. Di bawahnya ada segmen lain, menyuplai dari arah timur ke barat," kata dia.
Hal tersebut membuat adanya gangguan sehingga berimbas ke penyaluran listrik ke selatan yaitu Pembangkit Muara Karang. "Artinya, ada satu sirkit lain yg di-off-kan, sementara aliran listrik dari atas ke bawah dengan sendirinya menjadi kelebihan beban. Itu yang secara otomatis sistem jadi trip atau tutup, tidak ada lagi supply," ucapnya.
Begitu pasokan listrik dari timur ke barat terhenti maka pemenuhan kebutuhan listrik di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat hanya mengandalkan pembangkit listrik bagian barat.
"Karena beban tinggi, sementara pembangkit yang stand by itu kecil maka dengan sendirinya. Pembangkit itu secara sistem jadi enggak kuat. Sistem sendiri, daripada pembangkit jadi rusak jadi otomatis nutup juga, ini yang sebabkan black out," tutur dia.
Oleh karenanya, Kementerian ESDM akan mengkaji lebih lanjut mengenai alasan PLN tidak melakukan spinning reserve saat itu.
"Apakah efisiensi atau apa. Maksud kami efisiensi boleh tapi jgn korbankan pelayanan. Ke depan bagaimana kita akan membina dan pengawas wajib monitoring, terhadap apa pun. Agar kemudian tidak terulang lagi. Semuanya ada SOP betul, apakah bahwa SOP itu diterapkan, atau SOP sudah menutup celah itu juga kita kaji," tutur dia.
Editor: Ranto Rajagukguk