Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BMKG Ingatkan Ancaman Krisis Pangan di 2050, Dampak Perubahan Iklim
Advertisement . Scroll to see content

G20 Gagal Sepakati Pembatasan Bahan Bakar Fosil, Ini Alasannya

Minggu, 23 Juli 2023 - 07:51:00 WIB
G20 Gagal Sepakati Pembatasan Bahan Bakar Fosil, Ini Alasannya
Pertemuan menteri G20 gagal sepakati pembatasan penggunaan bahan bakar fosil. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BAMBOLIM, iNews.id - Pertemuan ekonomi Group 20 (G20) di India pada Sabtu (22/7/2023), gagal menyepakati pembatasan penggunaan bahan bakar fosil, menyusul keberatan dari beberapa negara penghasil minyak.

Negara-negara anggota G20 bersama-sama bertanggung jawab atas lebih dari tiga perempat emisi global, dan upaya kumulatif kelompok untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap sangat penting dalam perang global melawan perubahan iklim.

Meski demikian, ketidaksepakatan mengenai dekarbonisasi termasuk rencana upaya melipatgandakan kapasitas energi terbarukan pada tahun 2030, membuat pemimpin G20 mengeluarkan pernyataan tanpa keputusan yang bulat, meskipun telah menghabiskan pertemuan 4 hari di Bambolim, di negara bagian pantai Goa, India.

Menteri Ketenagalistrikan India, R.K Singh, dalam jumpa pers seusai pertemuan mengatakan tidak ada kesepakatan lengkap antara negara-negara G20 terhadap semua isu yang dibahas dalam pertemua itu.

"Kami memiliki kesepakatan lengkap tentang 22 dari 29 paragraf, dan tujuh paragraf merupakan ringkasan Ketua," Singh, seperti dikutip Reuters, Sabtu (22/7/2023). 

Dia menjelaskan, bagian yang mendesak negara-negara maju untuk mewujudkan tujuan bersama dalam memobilisasi 100 miliar dolar AS per tahun untuk aksi melawan perubahan iklim di negara berkembang dari 2020-2025, dan deskripsi perang di Ukraina, juga tak mencapai kesepakatan.

Pembatasan penggunaan bahan bakar fosil menjadi topik yang panas sepanjang pertemuan, tetapi para pejabat G20 gagal mencapai kesepakatan untuk membatasi penggunaan terus-menerus dan saling berdebat terkait jalur untuk mengurangi emisi.

"Pentingnya melakukan upaya untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, sejalan dengan keadaan nasional yang berbeda, telah ditekankan," bunyi draf komunike yang diperoleh Reuters, Jumat (21/7/2023).

Pernyataan yang dirilis India sebagai presidensi G20 tahun ini pada Sabtu (22/7/2023) malam, menjawab kekhawatiran dari beberapa negara anggota bahwa  beberapa negara lain memiliki pandangan berbeda tentang masalah yang akan digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Singh mengatakan, beberapa negara ingin menggunakan penangkapan karbon daripada pengurangan bertahap bahan bakar fosil, namun tidak menyebutkan nama negara G20 yang keberatan. Sejumlah negara penghasil minyak disebut-sebut menjadi pihak yang keberatan dengan pembatasan penggunaan bahan bakar fosil secara drastis. 

Produsen bahan bakar fosil utama Arab Saudi, Rusia, Cina, Afrika Selatan, dan Indonesia diketahui menentang tujuan tiga kali lipat kapasitas energi terbarukan dekade ini.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut