Gapki Sebut Kinerja Ekspor CPO Membaik, hingga Juli Tembus 19,6 Juta Ton
Ekspor lauric (PKO crude and processed) juga tercatat meningkat dari 116.000 ton menjadi 129.000 ton pada Juli 2019, ekspor biodiesel bulan Juli 2019 melonjak menjadi 187.000 ton dari bulan sebelumnya 97.000 ton. Namun, ekspor oleokimia Indonesia menurun menjadi 219.000 ton dari sebelumnya 249.000 ton
"Ekspor biodiesel mencapai 187.000 ton dan sekitar 140.000 ton atau 75 persennya diekspor ke China, sementara ekspor oleokimia mengalami penurunan delapan persen dari ekspor bulan Juni," kata Mukti.
Gapki mencatat harga rata-rata CPO CIF Rotterdam bulan Agustus mencapai 541 dolar AS per metrik ton yang merupakan rata-rata bulanan tertinggi sejak Maret 2019. Namun, harga minyak sawit masih menunjukkan tren yang menurun sejak Januari 2017. Tren menurun yang sudah cukup panjang cukup merisaukan produsen.
Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China juga menyebabkan stok kedelai di AS meningkat. Akibatnya, petani serta pemerintah AS berusaha mencari pasar pengganti. Di sisi lain, produsen minyak sawit tidak mampu menahan produksinya dan harus menjual ke pasar.
Menurut Mukti, terobosan yang akan diambil pemerintah AS untuk mengurangi stok kedelai, keberhasilan China untuk menangani masalah flu babi Afrika, dan melonjaknya harga daging babi, serta implementasi B20 dan B30 di Indonesia, akan sangat menentukan keseimbangan minyak nabati yang pada akhirnya menentukan perubahan harga minyak sawit ke depan.
Editor: Ranto Rajagukguk