Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Inovasi Lokal Melesat, Paten Revolusi Industri 4.0 Naik Hampir 150 Persen dalam Lima Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Jokowi Sebut Butuh Pemimpin yang Terbuka

Selasa, 27 November 2018 - 17:12:00 WIB
Hadapi Revolusi Industri 4.0, Jokowi Sebut Butuh Pemimpin yang Terbuka
Presiden Joko Widodo. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Revolusi Industri 4.0 membuat negara-negara berlomba mengembangkan teknologinya untuk menggerakkan ekonomi digital. Hal ini tak hanya dibarengi dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melainkan juga kualitas pemimpin-pemimpinnya.

"Kita butuh pemimpin orang-orang seperti apa? Baik di desa, Kabupaten/Kota, Provinsi dan nasional. Di level manajerial BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan perusahaan-perusahaan swasta seperti apa pemimpin yang kita butuhkan?" ujarnya saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Dia melanjutkan, pemimpin yang bertugas sebagai agen transformasi haruslah memiliki pemikiran yang terbuka. Pasalnya, jika pemikirannya masih kolot dan sulit menerima perkembangan zaman akan membuat Indonesia tertinggal.

Kemudian, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang siap menghadapi kejutan-kejutan, mengingat saat ini kondisi global tengah tidak menentu akibat adanya normalisasi kebijakan Amerika Serikat (AS) dan perang dagang.

"Karena perubahan dunia ini cepat sekali. Kita baru belajar internet of think, muncul artificial intelegence, robot, virtual reality, bitcoin, virtual currency. Kalau pemimpin terkaget-kaget, tidak cepat merespons, tidak cepat belajar mengenai perubahan-perubahan itu ya kita ditinggal," ucapnya.

Selain itu, pemimpin yang berorientasi pada tujuan dan hasil juga sangat diperlukan. Pasalnya, selama ini masih banyak pemimpin pemerintahan yang prosedural oriented membuat masyarakat dan pelaku bisnis kesulitan mengurus regulasi karena panjangnya birokrasi.

"Pemimpin yang goals oriented dan result oriented bukan prosedur oriented yang bertele-tele, yang berbelit-belit. Sudah tidak musimnya lagi sekarang seperti itu," tuturnya.

Menurut dia, dalam perubahan global yang sangat cepat ini dibutuhkan kebijakan dan regulasi yang dapat diselesaikan dengan cepat. Bahkan, regulasi serta kebijakan yang dibuat tidak perlu banyak diproduksi karena dapat mempersulit semua pihak untuk mengantisipasi perubahan tersebut.

"Dan yang paling penting, kita butuh pemipin di level bawah sampai atas yang bisa berkolaborasi, bisa bekerja sama," kata dia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut