Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nissan Recall 20.000 Mobil Listrik Leaf, Gampang Meledak? 
Advertisement . Scroll to see content

Hindari Kebangkrutan akibat Brexit, Jaguar hingga Nissan Bentuk Jaringan Bersama

Selasa, 29 September 2020 - 21:15:00 WIB
Hindari Kebangkrutan akibat Brexit, Jaguar hingga Nissan Bentuk Jaringan Bersama
Produsen mobil termasuk Jaguar Land Rover dan Nissan Motor akan membuat jaringan gabungan guna melindungi rantai pasokan industri di Inggris dan Uni Eropa (UE). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Produsen mobil termasuk Jaguar Land Rover dan Nissan Motor akan membuat jaringan gabungan guna melindungi rantai pasokan industri di Inggris dan Uni Eropa (UE). Hal itu bertujuan untuk menghindari risiko kebangkrutan akibat pandemi Covid-19 serta Brexit yang terancam tanpa kesepakatan.

Kerja sama itu akan diwadahi oleh Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) yang berbasis di London, melalui jaringan yang disebut safe harbour plan. Para pemasok yang mengalami kesulitan keuangan dapat mengajukan pembelian kepada produsen dengan persyaratan pembayaran khusus. 

Sementara lembaga pemberi pinjaman akan membantu dari sisi kredit.

Sasaran SMMT adalah meminimalkan risiko kebangkrutan sambil tetap berada dalam batas-batas undang-undang persaingan Inggris dan UE. Hingga saat ini, hubungan dagang Inggris dengan UE masih belum menemukan kesepakatan. Sementara masa transisi Brexit, di mana Inggris tetap mengikuti aturan perdagangan UE, akan berakhir pada 31 Desember.

Tanpa kesepakatan, produsen mobil Inggris akan menghadapi prospek bea yang dikenakan atas ekspor ke UE sebagai pasar terbesar untuk mobil buatan Inggris. Tarif yang akan diterapkan berpotensi merusak aktivitas produksi dan bisnis pemasok di tengah pandemi Covid-19.

“Mengingat sifat terintegrasi dari rantai pasokan otomotif dan ketergantungan pada teknik manufaktur tepat waktu, maka jika satu tautan dalam rantai mengalami masalah, hal itu dapat merusak semua perusahaan yang terlibat, termasuk produsen kendaraan, ini akan mengancam seluruh sektor,” ujar juru bicara SMMT dikutip dari Bloomberg pada Selasa (29/9/2020).

SMMT telah berulang kali memperingatkan, ketidakpastian tentang ekonomi dan keluarnya Inggris dari UE akan membebani produsen mobil yang sudah berjuang untuk pulih dari dampak Covid-19. Produksi mobil tercatat anjlok 40 persen dalam delapan bulan pertama tahun ini.    

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut