Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 4 Bos Perusahaan Dituntut 4 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Impor Gula
Advertisement . Scroll to see content

IK-CEPA Diteken, Wamendag Harap Ekspor ke Korsel Melonjak

Sabtu, 19 Desember 2020 - 23:01:00 WIB
IK-CEPA Diteken, Wamendag Harap Ekspor ke Korsel Melonjak
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga. (Foto: Humas Kemendag)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indonesia dan Korea Selatan sepakat menandatangani Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Perjanjian perdagangan tersebut diharapkan dapat mendongkrak ekspor ke Korsel.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, tuntasnya IK-CEPA menjadi kado untuk masyarakat dan pelaku usaha di akhirtahun. Melalui IK-CEPA, akses produk barang dan jasa Indonesia ke Korsel akan makin mudah dan murah sehingga diharapkan lonjakan ekspor bisa terjadi tahun depan.

“Kita berharap utilisasi surat keterangan asal (SKA) sebagai implementasi IK-CEPA bisa melonjak sebagaimana perjanjian-perjanjian lain yang sudah kita selesaikan," ujarnya, Sabtu (19/12/2020).

Menurut Wamendag, IK-CEPA  sangat menguntungkan Indonesia dilihat dari komparasi pos tarif dari masing-masing negara. Secara keseluruhan, Korea akan mengeliminasi 95,54 persen pos tarif barang dan jasa dari Indonesia. Sebaliknya, Indonesia hanya mengeliminasi 92,06 persen pos tarif produk barang dan jasa dari Korea.

Selain itu, IK-CEPA juga memberikan preferensi tarif sebagai fasilitasi investasi dari Korea untuk membuka. Jumlahnya sebanyak 0,96 persen. Dilihat dari komposisi preferensi tarif tersebut, selain arus ekspor meningkat, ekonomi dalam negeri juga akan lebih bisa tumbuh dengan kemudahan investasi dari Korea di Indonesia.

Wamendag menambahkan, IK-CEPA akan mengintegrasikan pasar yang besar di Korea dan Indonesia. Diharapkan, hal ini menjadii elemen penguat ekspor Indonesia di Kawasan Asia selain pola kerja sama lain seperti Regional Economic Partnership Agreement (RCEP) yang baru saja ditandatangani beberapa waktu yang lalu.

“Pasar Asia terus tumbuh dan akan menjadi contributor utama ekonomi dunia. Ini yang harus dimanfaatkan. Indonesia harus jadi pelaku penting dalam mata rantai produksi global serta mengambil peran yang besar dalam integrasi Asia," ujarnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut