Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya soal Bank Dunia Wanti-Wanti Defisit RI hingga 2027: Suka-Suka Dia
Advertisement . Scroll to see content

Imbas Covid-19, Bank Dunia Perkirakan 115 Juta Orang Masuk Kemiskinan Ekstrem

Kamis, 08 Oktober 2020 - 11:30:00 WIB
Imbas Covid-19, Bank Dunia Perkirakan 115 Juta Orang Masuk Kemiskinan Ekstrem
Kemiskinan. (Foto: ilustrasi/Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Bank Dunia (World Bank) memperkirakan kemiskinan ekstrem akan meningkat tahun ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade. Krisis akibat Covid-19 akan mendorong 115 juta orang di dunia masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem, yang didefinisikan sebagai masyarakat dengan penghasilan kurang dari 1,90 dolar AS (Rp28.000) sehari.

Pada 2021, angka itu bisa meningkat menjadi 150 juta jiwa. Sebelum pandemi Covid-19, angka kemiskinan ekstrem diperkirakan turun menjadi 7,9 persen pada 2020. Tapi sekarang, diperkirakan berada di kisaran 9,1-9,4 persen dari populasi dunia tahun ini, menurut Laporan Kemiskinan dan Kesejahteraan Bersama dua tahunan Bank Dunia.

"Pandemi Covid-19 dan resesi global dapat menyebabkan lebih dari 1,4 persen populasi dunia jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem," ujar Presiden Bank Dunia David Malpass, dikutip dari BBC pada Kamis (8/10/2020).

Malpass mengatakan, untuk membalikkan kemunduran serius akibat Covid-19 negara-negara perlu mempersiapkan ekonomi yang berbeda pasca pandemi. Langkah tersebut dengan mengizinkan modal, tenaga kerja, keterampilan dan inovasi untuk beralih ke bisnis dan sektor baru. Dia berjanji, dukungan Bank Dunia akan tersedia bagi negara-negara berkembang.

Sejak 2013, Bank Dunia telah berupaya mencapai target agar angka kemiskinan ekstrem tidak lebih dari 3 persen dari populasi dunia hingga tahun 2030. Namun, sekarang tujuan itu tidak akan tercapai tanpa tindakan kebijakan yang cepat, signifikan dan substansial.

Laporan Bank Dunia menunjukkan, banyak orang miskin baru akan berada di negara-negara yang telah memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi, dengan 82 persen dari total diperkirakan berada di negara-negara berpenghasilan menengah. Bank Dunia mengatakan, upaya untuk mengurangi kemiskinan global sudah melambat bahkan sebelum krisis Covid-19.

Antara 2015-2017, 52 juta orang mampu keluar dari kemiskinan, tetapi tingkat penurunan selama periode itu masih kurang dari setengah persen per tahun. Terhitung lambat jika dibandingkan pada periode 1990-2015, di mana kemiskinan global mampu turun dengan laju sekitar satu poin persentase setiap tahunnya.   

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut